Injil Sinoptik: Sumber-Sumber dan Perkembangannya

Injil Sinoptik, yaitu Matius, Markus, dan Lukas, menyajikan catatan yang serupa tentang kehidupan, pelayanan, kematian, dan kebangkitan Yesus dari Nazaret. Kemiripan mencolok dalam narasi, kata-kata, dan bahkan urutan peristiwa mereka telah memicu perdebatan ilmiah selama berabad-abad, yang mengarah pada pertanyaan menarik: Apa sumber-sumber di balik Injil-injil ini, dan bagaimana mereka berkembang?

Hubungan Sastra Antara Injil Sinoptik

Kemiripan yang mencolok antara Injil Sinoptik tidak dapat dikaitkan dengan kebetulan belaka. Para sarjana telah mengidentifikasi bahwa cara terbaik untuk menjelaskan fenomena ini adalah melalui ketergantungan sastra. Hipotesis yang paling diterima secara luas adalah Hipotesis Dua Sumber, yang menyatakan bahwa Matius dan Lukas menarik dari dua sumber utama: Injil Markus, yang diyakini sebagai yang tertua dari ketiganya, dan sumber hipotetis yang dikenal sebagai Q, dari kata Jerman "Quelle," yang berarti "sumber." Q dianggap sebagai kumpulan perkataan atau ajaran Yesus, yang menjelaskan materi umum yang ditemukan dalam Matius dan Lukas tetapi tidak ada dalam Markus.

Injil Markus sebagai Sumber

Injil Markus, dengan penekanannya pada tindakan dan mukjizat Yesus yang cepat, berfungsi sebagai dasar naratif bagi Matius dan Lukas. Kedua Injil tersebut mengikuti urutan kronologis umum Markus, sering kali mereproduksi kisah dan perkataan yang sama dengan sedikit variasi. Misalnya, kisah tentang pembaptisan Yesus, khotbah di bukit, dan mukjizat memberi makan lima ribu orang semuanya muncul dalam ketiga Injil Sinoptik dengan struktur naratif yang serupa.

Sumber Hipotetis Q

Sementara Matius dan Lukas menggabungkan Injil Markus ke dalam karya mereka, mereka juga memasukkan materi yang tidak ditemukan dalam Markus. Materi bersama ini, yang sebagian besar terdiri dari perkataan dan ajaran Yesus, diyakini berasal dari sumber tertulis yang sekarang hilang yang dikenal sebagai Q. Keberadaan Q disimpulkan dari kemunculan perkataan dan ajaran yang sama dalam Matius dan Lukas yang tidak ada dalam Markus. Meskipun tidak ada salinan Q yang ditemukan, para sarjana telah merekonstruksi isinya dengan membandingkan dan mengontraskan bagian-bagian yang relevan dalam Matius dan Lukas.

Perkembangan Injil Sinoptik

Perkembangan Injil Sinoptik adalah proses bertahap yang melibatkan transmisi lisan dan tertulis. Diyakini bahwa ajaran dan tindakan Yesus awalnya diturunkan secara lisan dalam komunitas Kristen awal. Seiring berjalannya waktu, tradisi lisan ini mulai terbentuk menjadi bentuk tertulis. Markus, yang mungkin memiliki akses ke tradisi lisan dan mungkin tertulis, menyusun catatan tertulis pertama tentang kehidupan dan ajaran Yesus.

Matius dan Lukas, yang menulis kemudian, memanfaatkan Injil Markus sebagai sumber, menggabungkannya dengan materi dari Q dan tradisi unik mereka sendiri. Matius, yang menulis untuk khalayak Yahudi, menekankan pemenuhan nubuat Perjanjian Lama dalam kehidupan Yesus dan memasukkan lebih banyak ajaran yang berkaitan dengan hukum dan ketaatan. Lukas, yang menulis untuk khalayak yang lebih luas dari orang-orang bukan Yahudi, menyoroti pesan keselamatan universal Yesus dan memasukkan kisah-kisah yang menekankan belas kasih dan belas kasihan.

Singkatnya, Injil Sinoptik mewakili puncak dari proses transmisi dan redaksi yang kompleks. Dengan menarik dari sumber-sumber seperti Injil Markus dan sumber hipotetis Q, Matius dan Lukas menciptakan catatan unik mereka sendiri tentang kehidupan dan ajaran Yesus, yang mencerminkan perspektif dan tujuan teologis mereka sendiri sambil melestarikan inti pesan Kristen. Hubungan yang saling terkait antara Injil-injil ini terus memikat para sarjana dan pembaca hingga saat ini, menawarkan wawasan yang kaya tentang dunia Kekristenan awal dan perkembangan tradisi Kristen.