Analisis Harga dan Jumlah Keseimbangan Setelah Subsidi pada Fungsi Permintaan dan Penawaran Barang

Dalam analisis ini, kita akan melihat bagaimana fungsi permintaan dan penawaran barang dapat mempengaruhi harga dan jumlah keseimbangan setelah subsidi. Fungsi permintaan barang diberikan oleh Pd: 15-Q, sedangkan fungsi penawarannya diberikan oleh Ps: 3+½Q. Selain itu, barang tersebut dikenakan pajak sebesar Rp. 3 per unit. Untuk menentukan harga dan jumlah keseimbangan setelah subsidi, kita perlu mempertimbangkan persamaan antara fungsi permintaan dan penawaran. Dalam keadaan keseimbangan, jumlah yang diminta harus sama dengan jumlah yang ditawarkan. Dalam fungsi permintaan, Pd: 15-Q, Q mewakili jumlah barang yang diminta. Dalam fungsi penawaran, Ps: 3+½Q, Q mewakili jumlah barang yang ditawarkan. Dalam keadaan keseimbangan, jumlah yang diminta harus sama dengan jumlah yang ditawarkan. Oleh karena itu, kita dapat menyelesaikan persamaan ini untuk menentukan harga dan jumlah keseimbangan. Dengan menggabungkan fungsi permintaan dan penawaran, kita dapat menyelesaikan persamaan berikut: 15-Q = 3+½Q Untuk menyelesaikan persamaan ini, kita dapat menggabungkan variabel Q pada satu sisi dan konstanta pada sisi lainnya: 15 - 3 = ½Q + Q 12 = 1½Q Untuk menyelesaikan persamaan ini, kita dapat membagi kedua sisi dengan 1½: 12 ÷ 1½ = Q 8 = Q Jadi, jumlah keseimbangan setelah subsidi adalah 8 unit. Untuk menentukan harga keseimbangan, kita dapat menggantikan nilai Q yang ditemukan ke dalam salah satu fungsi. Misalnya, kita dapat menggunakan fungsi permintaan: Pd = 15 - Q Pd = 15 - 8 Pd = 7 Jadi, harga keseimbangan setelah subsidi adalah Rp. 7 per unit. Dengan demikian, setelah subsidi, harga keseimbangan adalah Rp. 7 per unit dan jumlah keseimbangan adalah 8 unit.