Kisah Pertemuan Pertama dengan Romi di SMA

Saat saya memasuki SMA, saya merasa campuran antara gugup dan bersemangat. Semua orang di sekitar saya adalah wajah-wajah baru yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Tapi ada satu wajah yang menarik perhatian saya sejak hari pertama, yaitu Romi. Romi adalah siswa baru seperti saya. Dia memiliki senyum yang ramah dan mata yang cerah. Setiap kali kami berpapasan di koridor, dia selalu mengucapkan salam dan tersenyum. Awalnya, saya hanya menganggapnya sebagai teman sekelas biasa, tapi seiring berjalannya waktu, saya menyadari bahwa ada sesuatu yang lebih dalam dalam pertemuan kami. Pertemuan pertama kami yang benar-benar berarti terjadi di perpustakaan. Saya sedang mencari buku untuk tugas sejarah ketika tiba-tiba Romi datang dan menawarkan bantuannya. Dia mengatakan bahwa dia sudah membaca buku itu dan bisa memberikan beberapa petunjuk yang berguna. Saya terkejut dengan kebaikannya dan menerima tawarannya dengan senang hati. Selama beberapa minggu berikutnya, kami sering bertemu di perpustakaan. Kami membahas buku-buku, membantu satu sama lain dengan tugas-tugas, dan berbagi minat kami dalam membaca. Saya mulai merasa nyaman berada di dekat Romi. Dia adalah pendengar yang baik dan selalu memberikan dukungan dan dorongan saat saya merasa down. Pertemuan kami di luar perpustakaan juga semakin sering terjadi. Kami sering menghabiskan waktu bersama di kantin, berbicara tentang segala hal mulai dari film favorit hingga impian masa depan kami. Saya merasa bahwa kami memiliki banyak kesamaan dan kami saling menginspirasi untuk menjadi lebih baik. Pertemuan pertama dengan Romi di SMA telah mengubah hidup saya. Dia telah menjadi teman terbaik saya dan sumber inspirasi yang tak ternilai. Kami telah melewati banyak hal bersama, baik suka maupun duka, dan saya tahu bahwa persahabatan kami akan terus bertahan. Sekarang, ketika saya melihat kembali pertemuan pertama kami, saya merasa bersyukur telah memiliki kesempatan untuk bertemu dengan Romi. Dia adalah orang yang membantu saya tumbuh dan berkembang menjadi versi terbaik dari diri saya sendiri. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana hidup saya akan berjalan tanpa kehadirannya. Pertemuan pertama dengan Romi di SMA adalah awal dari petualangan yang tak terlupakan. Itu adalah momen yang membuka pintu bagi persahabatan yang kuat dan berharga. Saya berharap bahwa setiap orang memiliki kesempatan untuk bertemu dengan seseorang seperti Romi dalam hidup mereka, karena pertemuan semacam itu dapat mengubah segalanya.