Peran Budaya dalam Pembentukan Kepribadian: Perspektif Erich Fromm

Budaya memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk kepribadian individu. Hal ini ditegaskan oleh Erich Fromm, seorang psikolog sosial dan humanis, yang berpendapat bahwa kepribadian seseorang bukanlah semata-mata hasil dari faktor biologis, melainkan dibentuk oleh interaksi dinamis antara faktor bawaan dan pengaruh budaya.

Pengaruh Budaya terhadap Pembentukan Kepribadian

Fromm menekankan bahwa budaya memberikan kerangka acuan bagi individu dalam memahami dunia dan berinteraksi dengan orang lain. Nilai-nilai, norma-norma, dan keyakinan yang dianut oleh suatu budaya akan diserap oleh individu sejak dini melalui proses sosialisasi. Proses ini membentuk cara pandang, pola pikir, dan perilaku individu dalam kehidupan sehari-hari.

Misalnya, budaya yang menekankan individualisme akan mendorong individu untuk mengutamakan kepentingan pribadi dan bersaing untuk mencapai kesuksesan. Sebaliknya, budaya yang mengedepankan kolektivisme akan membentuk individu yang lebih mengutamakan kepentingan kelompok dan kerjasama. Perbedaan orientasi budaya ini akan tercermin dalam kepribadian individu yang dihasilkannya.

Peran Budaya dalam Memenuhi Kebutuhan Dasar Manusia

Lebih lanjut, Fromm berpendapat bahwa budaya berperan dalam membantu individu memenuhi kebutuhan dasar manusia. Menurutnya, manusia memiliki kebutuhan dasar untuk berhubungan, berkreasi, memiliki akar, mencari makna hidup, dan membangun identitas diri. Budaya menyediakan mekanisme dan saluran bagi individu untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut.

Misalnya, kebutuhan untuk berhubungan dapat dipenuhi melalui interaksi sosial yang dibentuk oleh norma-norma budaya. Kebutuhan untuk berkreasi dapat disalurkan melalui berbagai bentuk seni dan budaya yang berkembang dalam masyarakat. Sementara itu, kebutuhan akan makna hidup dan identitas diri dapat dipenuhi melalui sistem kepercayaan dan nilai-nilai yang dianut oleh suatu budaya.

Dampak Negatif Budaya terhadap Kepribadian

Meskipun memiliki peran penting dalam pembentukan kepribadian, Fromm juga menunjukkan bahwa budaya dapat memberikan dampak negatif. Ia berpendapat bahwa budaya modern yang materialistis dan konsumtif dapat menghambat perkembangan kepribadian yang sehat.

Budaya semacam ini cenderung mendorong individu untuk mengejar kesenangan semu dan mengabaikan nilai-nilai humanis. Akibatnya, individu dapat mengalami keterasingan, kesepian, dan kehilangan makna hidup. Hal ini menunjukkan bahwa budaya tidak selalu bersifat positif dalam membentuk kepribadian.

Budaya memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam membentuk kepribadian individu. Nilai-nilai, norma-norma, dan keyakinan yang dianut oleh suatu budaya akan diserap oleh individu dan membentuk cara pandang, pola pikir, dan perilakunya. Budaya membantu individu dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia, namun juga dapat memberikan dampak negatif jika tidak diarahkan dengan baik.