Pentingnya Pelaporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara dalam Pencegahan Korupsi

Sharing session yang diadakan oleh PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pejabat Indonesia Re Group dalam melaporkan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Pelaporan LHKPN merupakan salah satu upaya mitigasi risiko korupsi dan menunjukkan konsistensi Indonesia Re dalam menanamkan nilai-nilai integritas dan profesionalisme.

Direktur Manajemen Risiko, Kepatuhan, SDM, dan Corporate Secretary Indonesia Re, Robbi Y Walid, menjelaskan bahwa pelaporan LHKPN adalah bagian dari bisnis kepercayaan. Integritas, kejujuran, dan akuntabilitas adalah prinsip utama dalam bisnis Indonesia Re. Pelaporan LHKPN tidak hanya berlaku untuk karyawan, tetapi juga untuk seluruh jajaran manajemen, termasuk direksi dan dewan komisaris.

Komisaris Utama Indonesia Re, Julian Noor, menekankan bahwa pelaporan LHKPN merupakan implementasi nilai AKHLAK, terutama nilai Amanah. Setiap pejabat yang diberi amanah untuk melakukan tugas harus melaksanakannya dengan baik dan tidak mengkhianati kepercayaan yang diberikan. Pelaporan LHKPN menjadi salah satu bukti keseriusan Indonesia Re dalam menjalankan nilai-nilai tersebut.

Indonesia Re memiliki target untuk mencapai pelaporan LHKPN 100 persen secara tepat waktu oleh seluruh pejabat Indonesia Re Group setiap tahunnya. Namun, yang lebih penting adalah pemahaman dan kesadaran dari setiap pejabat mengenai urgensi pelaporan LHKPN. Indonesia Re berharap bahwa pelaporan LHKPN akan menjadi kebiasaan yang dilakukan secara konsisten setiap tahunnya.

Dalam rangka mendukung upaya pencegahan korupsi, Indonesia Re juga akan mengajukan penyertaan modal. Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia Re dalam memastikan integritas dan transparansi dalam menjalankan bisnisnya.

Dengan meningkatnya kesadaran dan konsistensi dalam melaporkan LHKPN, diharapkan dapat tercipta lingkungan kerja yang bebas dari korupsi. Pelaporan LHKPN menjadi langkah awal yang penting dalam mencegah terjadinya praktik korupsi di kalangan pejabat negara.