Apakah Bersentuhan dengan Air Membatalkan Tayamum?

Dalam Islam, tayammum adalah cara bersuci yang diperbolehkan ketika air tidak tersedia atau sulit didapat. Tayammum dilakukan dengan menempelkan kedua telapak tangan ke tanah yang suci, lalu mengusap wajah dan kepala dengan kedua tangan tersebut. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah apakah bersentuhan dengan air membatalkan tayammum?

Mengapa Tayammum Dibatalkan?

Tayammum merupakan alternatif dari wudhu, yang merupakan cara bersuci dengan menggunakan air. Tayammum hanya diperbolehkan dalam keadaan darurat, seperti ketika air tidak tersedia atau ketika seseorang sakit dan air dapat membahayakan kesehatannya. Oleh karena itu, tayammum dibatalkan ketika kondisi yang mengharuskan tayammum tidak lagi berlaku. Salah satu kondisi yang membatalkan tayammum adalah ketika air kembali tersedia.

Bersentuhan dengan Air dan Tayammum

Bersentuhan dengan air dalam konteks ini merujuk pada kondisi di mana seseorang secara sengaja atau tidak sengaja terkena air pada bagian tubuh yang diwajibkan untuk dibasuh dalam wudhu. Misalnya, jika seseorang yang sedang dalam keadaan tayammum terkena percikan air pada wajahnya, maka tayammumnya batal. Hal ini dikarenakan air telah tersedia dan dapat digunakan untuk bersuci.

Pengecualian

Meskipun bersentuhan dengan air umumnya membatalkan tayammum, ada beberapa pengecualian. Misalnya, jika seseorang terkena air hujan atau air yang menetes dari atap, maka tayammumnya tidak batal. Hal ini dikarenakan air tersebut tidak sengaja mengenai tubuh dan tidak dapat dikendalikan.

Kesimpulan

Secara umum, bersentuhan dengan air membatalkan tayammum. Hal ini dikarenakan air telah tersedia dan dapat digunakan untuk bersuci. Namun, ada beberapa pengecualian, seperti ketika air mengenai tubuh secara tidak sengaja. Penting untuk memahami hukum tayammum dan kondisi yang membatalkannya agar dapat menjalankan ibadah dengan benar.