Eksplorasi Makna 'Terpingkal-pingkal' dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
4 (278 suara) Bahasa Indonesia kaya dengan frasa dan ungkapan yang menggambarkan berbagai emosi dan perasaan. Salah satu frasa yang unik dan menarik adalah 'terpingkal-pingkal'. Frasa ini menggambarkan tawa yang keras dan berulang kali, biasanya sebagai respons terhadap sesuatu yang lucu atau menghibur. Dalam esai ini, kita akan mengeksplorasi makna dan penggunaan 'terpingkal-pingkal' dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Apa itu 'terpingkal-pingkal' dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia?
'Terpingkal-pingkal' adalah sebuah frasa dalam Bahasa Indonesia yang digunakan untuk menggambarkan tawa yang keras dan berulang-ulang. Frasa ini biasanya digunakan dalam konteks seseorang yang merasa sangat terhibur atau gembira. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, 'terpingkal-pingkal' didefinisikan sebagai "tawa yang keras dan berulang kali karena gembira atau karena mendengar sesuatu yang lucu".Bagaimana penggunaan 'terpingkal-pingkal' dalam kalimat?
Frasa 'terpingkal-pingkal' biasanya digunakan sebagai kata keterangan dalam kalimat. Misalnya, "Dia terpingkal-pingkal mendengar lelucon tersebut". Dalam contoh ini, 'terpingkal-pingkal' digunakan untuk menggambarkan bagaimana reaksi seseorang terhadap lelucon yang didengarnya.Apakah 'terpingkal-pingkal' memiliki sinonim dalam Bahasa Indonesia?
Ya, 'terpingkal-pingkal' memiliki beberapa sinonim dalam Bahasa Indonesia. Beberapa di antaranya adalah 'tertawa riang', 'tergelak-gelak', dan 'terbahak-bahak'. Semua sinonim ini menggambarkan tawa yang keras dan berulang kali.Dalam konteks apa 'terpingkal-pingkal' biasanya digunakan?
'Terpingkal-pingkal' biasanya digunakan dalam konteks yang menggambarkan suasana ceria atau gembira. Frasa ini sering muncul dalam cerita, novel, atau naskah drama untuk menggambarkan reaksi karakter terhadap situasi atau peristiwa yang lucu.Apakah 'terpingkal-pingkal' dapat digunakan dalam konteks formal?
Meskipun 'terpingkal-pingkal' lebih sering digunakan dalam konteks informal, frasa ini juga dapat digunakan dalam konteks formal asalkan digunakan dengan tepat. Misalnya, dalam laporan penelitian psikologi tentang reaksi manusia terhadap humor, 'terpingkal-pingkal' bisa digunakan untuk menggambarkan reaksi subjek penelitian.Frasa 'terpingkal-pingkal' adalah contoh bagaimana Bahasa Indonesia memiliki kata dan ungkapan yang kaya untuk menggambarkan berbagai nuansa emosi dan perasaan. Penggunaan 'terpingkal-pingkal' dalam kalimat tidak hanya menambah kekayaan dan kedalaman ekspresi, tetapi juga mencerminkan keunikan dan kekayaan Bahasa Indonesia. Dengan memahami makna dan penggunaan 'terpingkal-pingkal', kita dapat lebih menghargai dan memahami kekayaan Bahasa Indonesia.
