Keunikan Nama dalam Karya Fiksi: Analisis Kutipan dari "Perjalanan Sejarah" oleh Syamsul Bahri Judin

Dalam kutipan karya fiksi "Perjalanan Sejarah" karya Syamsul Bahri Judin, terdapat dialog antara dua karakter yang memiliki nama yang sama, yaitu Syamsul. Namun, salah satu karakter menambahkan nama belakangnya, yaitu Syamsul Bahri Judin. Kutipan ini menggambarkan kebingungan dan keheranan karakter utama terhadap keunikan nama tersebut. Karakter utama, yang juga bernama Syamsul, terkejut ketika dia bertemu dengan karakter lain yang juga memiliki nama yang sama. Dia mengulang pertanyaannya dengan aksentuasi, menunjukkan kebingungannya. Namun, karakter lain dengan percaya diri menyebutkan nama lengkapnya, yaitu Syamsul Bahri Judin. Karakter utama merasa bahwa karakter lain sedang bermain-main atau mencoba memperdayanya. Dia merasa bahwa tidak mungkin ada orang lain yang memiliki nama yang sama secara keseluruhan. Dia berpikir bahwa mungkin karakter lain ini mendapatkan nama tersebut dari orang lain atau membacanya di koran atau buku telepon. Dia menyadari bahwa dalam buku telepon, nama Syamsul Bahri Judin tercantum lengkap dengan alamatnya. Kutipan ini menggambarkan keunikan nama dalam karya fiksi. Meskipun nama-nama karakter dalam karya fiksi sering kali dibuat oleh penulis, namun keunikan nama ini dapat memberikan dimensi tambahan pada cerita. Nama yang unik dapat mencerminkan kepribadian atau latar belakang karakter, serta memberikan kebingungan atau keheranan pada karakter lain dalam cerita. Dalam konteks dunia nyata, kita juga dapat menemui kasus di mana seseorang memiliki nama yang unik atau bahkan sama dengan orang lain. Hal ini dapat menyebabkan kebingungan atau keheranan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, keunikan nama juga dapat menjadi identitas yang membedakan seseorang dari yang lain. Dengan demikian, kutipan ini menggambarkan pentingnya keunikan nama dalam karya fiksi dan dunia nyata. Nama yang unik dapat memberikan dimensi tambahan pada cerita dan menjadi identitas yang membedakan seseorang.