Jejak dan Langkah Syekh Abdurauf bin Ali al-Singkili: Ulama Besar Aceh dalam Penyebaran Islam di Nusantar

Riwayat Hidup Syekh Abdurauf bin Ali al-Singkili Syekh Abdurauf bin Ali al-Singkili, juga dikenal sebagai Tengku Syiah Kuala, adalah seorang ulama besar Aceh yang memiliki pengaruh besar dalam penyebaran agama Islam di Sumatra dan Nusantara pada umumnya. Beliau lahir pada tahun 1024 H/1615 M dan wafat di Kuala Aceh, Aceh pada tahun 1105 H/1693 M. Meskipun ada beberapa perbedaan pendapat mengenai asal-usul keluarganya, namun yang pasti adalah beliau berasal dari Singkil, Aceh. Pendidikan dan Perjalanan Hidup Pada masa mudanya, Syekh Abdurauf belajar agama kepada ayahnya sendiri dan juga kepada ulama-ulama di Fansur dan Banda Aceh. Setelah itu, beliau pergi menunaikan ibadah haji dan dalam perjalanan tersebut, beliau belajar kepada banyak ulama di Timur Tengah. Diperkirakan beliau kembali ke Aceh sekitar tahun 1083 H/1662 M dan mulai mengajarkan serta mengembangkan Tarekat Syathariah yang diperolehnya. Pengaruh dan Teladan Syekh Abdurauf bin Ali al-Singkili menjadi rujukan penting bagi para mubalig yang merintis dakwah ke berbagai daerah di Nusantara. Aceh, tempat kelahiran beliau, merupakan tempat persinggahan para calon jamaah haji dari berbagai wilayah di Indonesia pada masa itu. Banyak santri dan murid yang berguru kepadanya, baik dari Aceh maupun wilayah Nusantara lainnya. Beberapa murid beliau yang terkenal adalah Syekh Burhanuddin Ulakan dari Pariaman, Sumatra Barat, dan Syekh Abdul Muhyi Pamijahan dari Tasikmalaya, Jawa Barat. Syekh Burhanuddin Ulakan, setelah belajar di Aceh, pergi ke Tanah Suci dan setelah pulang mendirikan surau di Ulakan. Beliau terkenal karena berhasil mendakwahkan Islam kepada kaum bangsawan Kerajaan Pagaruyung. Sedangkan Syekh Abdul Muhyi Pamijahan juga pernah bermukim di Aceh sebelum berangkat ke Tanah Suci untuk menuntut ilmu. Kesimpulan Syekh Abdurauf bin Ali al-Singkili adalah seorang ulama besar Aceh yang memiliki peran penting dalam penyebaran agama Islam di Nusantara. Beliau menjadi teladan bagi banyak mubalig dan muridnya yang kemudian melanjutkan dakwah di berbagai daerah di Indonesia. Jejak dan langkah beliau tetap menjadi inspirasi bagi umat Islam hingga saat ini.