Rangkuman Pasal 197 Tahun 2023 tentang Kelalaian Tenaga Medis
Pasal 197 Tahun 2023 tentang Kesehatan mengatur tentang kelalaian tenaga medis dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Pasal ini terdiri dari ayat 304 sampai 310 yang secara rinci menjelaskan tentang tindakan kelalaian yang dapat dilakukan oleh tenaga medis dan konsekuensinya. Ayat 304 menjelaskan bahwa kelalaian tenaga medis dapat terjadi jika mereka tidak memenuhi standar pelayanan kesehatan yang ditetapkan. Standar ini mencakup aspek keahlian, etika, dan profesionalisme dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Jika terbukti melakukan kelalaian, tenaga medis dapat dikenai sanksi administratif, seperti teguran tertulis, penundaan kenaikan pangkat, atau pencabutan izin praktik. Ayat 305 menyebutkan bahwa kelalaian tenaga medis juga dapat terjadi jika mereka tidak memberikan informasi yang jelas dan akurat kepada pasien tentang diagnosis, prognosis, dan opsi pengobatan yang tersedia. Pasien berhak mendapatkan informasi yang lengkap dan jujur untuk membuat keputusan yang tepat tentang perawatan kesehatan mereka. Jika tenaga medis tidak memenuhi kewajiban ini, mereka dapat dikenai sanksi disiplin, seperti teguran lisan, penundaan izin praktik, atau pencabutan izin praktik. Ayat 306 menjelaskan bahwa kelalaian tenaga medis juga dapat terjadi jika mereka tidak menjaga kerahasiaan informasi medis pasien. Tenaga medis memiliki kewajiban untuk menjaga kerahasiaan informasi pasien, kecuali jika ada persetujuan tertulis dari pasien atau jika diatur oleh hukum. Jika tenaga medis melanggar kewajiban ini, mereka dapat dikenai sanksi pidana, seperti denda atau hukuman penjara. Ayat 307 menyebutkan bahwa kelalaian tenaga medis juga dapat terjadi jika mereka tidak melakukan tindakan medis yang diperlukan dengan segera dan tepat. Tenaga medis harus merespons dengan cepat terhadap kondisi darurat atau keadaan yang mengancam jiwa pasien. Jika mereka gagal melakukannya, mereka dapat dikenai sanksi disiplin, seperti teguran tertulis, penundaan izin praktik, atau pencabutan izin praktik. Ayat 308 menjelaskan bahwa kelalaian tenaga medis juga dapat terjadi jika mereka tidak mengikuti prosedur sterilisasi dan sanitasi yang ditetapkan. Tenaga medis harus menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan kerja serta peralatan medis yang digunakan. Jika mereka melanggar prosedur ini, mereka dapat dikenai sanksi administratif, seperti teguran tertulis, penundaan kenaikan pangkat, atau pencabutan izin praktik. Ayat 309 menyebutkan bahwa kelalaian tenaga medis juga dapat terjadi jika mereka tidak memberikan perawatan yang memadai kepada pasien dengan kondisi kesehatan yang serius atau mengancam jiwa. Tenaga medis harus memberikan perawatan yang sesuai dengan standar medis yang berlaku. Jika mereka tidak melakukannya, mereka dapat dikenai sanksi disiplin, seperti teguran tertulis, penundaan izin praktik, atau pencabutan izin praktik. Ayat 310 menjelaskan bahwa kelalaian tenaga medis juga dapat terjadi jika mereka tidak melaporkan kasus kecelakaan atau kejadian yang merugikan kepada otoritas yang berwenang. Tenaga medis memiliki kewajiban untuk melaporkan kasus-kasus ini agar dapat dilakukan investigasi dan tindakan yang sesuai. Jika mereka tidak melakukannya, mereka dapat dikenai sanksi administratif, seperti teguran tertulis, penundaan kenaikan pangkat, atau pencabutan izin praktik. Dalam rangkuman ini, telah dijelaskan tentang kelalaian tenaga medis yang diatur dalam Pasal 197 Tahun 2023 tentang Kesehatan. Kelalaian tersebut meliputi tidak memenuhi standar pelayanan kesehatan, tidak memberikan informasi yang jelas kepada pasien, tidak menjaga kerahasiaan informasi medis, tidak melakukan tindakan medis yang diperlukan, tidak mengikuti prosedur sterilisasi dan sanitasi, tidak memberikan perawatan yang memadai, dan tidak melaporkan kasus kecelakaan atau kejadian yang merugikan. Konsekuensi dari kelalaian ini dapat berupa sanksi administratif, sanksi disiplin, atau sanksi pidana, tergantung pada tingkat pelanggaran yang dilakukan oleh tenaga medis.