Mengapa Nilai MRTS Menurun: Sebuah Penjelasan Sederhana **

Dalam dunia ekonomi, kita seringkali berhadapan dengan konsep Marginal Rate of Technical Substitution (MRTS). MRTS mengukur seberapa banyak kita dapat mengurangi penggunaan satu faktor produksi (misalnya, tenaga kerja) sambil tetap mempertahankan tingkat output yang sama, dengan meningkatkan penggunaan faktor produksi lainnya (misalnya, modal). Konsep MRTS erat kaitannya dengan hukum diminishing marginal returns (LDR). LDR menyatakan bahwa seiring dengan peningkatan penggunaan satu faktor produksi, sementara faktor produksi lainnya tetap konstan, tambahan output yang dihasilkan akan semakin kecil. Mengapa nilai MRTS menurun? Bayangkan sebuah perusahaan yang memproduksi sepatu. Perusahaan ini menggunakan tenaga kerja (L) dan modal (K) sebagai faktor produksi. Jika perusahaan ingin mengurangi penggunaan tenaga kerja (L) sambil mempertahankan tingkat output yang sama, mereka harus meningkatkan penggunaan modal (K). Pada awalnya, perusahaan dapat mengganti tenaga kerja dengan modal dengan mudah. Misalnya, mereka dapat membeli mesin baru yang dapat melakukan pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh beberapa pekerja. Namun, seiring dengan semakin banyaknya modal yang digunakan, perusahaan akan menemukan bahwa setiap tambahan modal menghasilkan tambahan output yang semakin kecil. Hal ini karena semakin banyak modal yang digunakan, semakin sedikit tenaga kerja yang tersedia untuk mengoperasikannya secara efisien. Akibatnya, perusahaan harus menggunakan lebih banyak modal untuk mengganti setiap unit tenaga kerja yang dikurangi. Contoh: Misalnya, jika perusahaan awalnya menggunakan 10 pekerja dan 1 mesin, mereka mungkin dapat mengganti 1 pekerja dengan 1 mesin baru dan masih menghasilkan output yang sama. Namun, jika mereka sudah menggunakan 10 mesin, menambahkan 1 mesin lagi mungkin hanya menghasilkan sedikit tambahan output, karena mesin-mesin tersebut mungkin tidak dapat dioperasikan secara efisien tanpa cukup tenaga kerja. Kesimpulan: Penurunan nilai MRTS mencerminkan kenyataan bahwa faktor produksi tidak selalu dapat saling menggantikan dengan mudah. Seiring dengan peningkatan penggunaan satu faktor produksi, tambahan output yang dihasilkan akan semakin kecil, sehingga perusahaan harus menggunakan lebih banyak faktor produksi lainnya untuk mengganti setiap unit faktor produksi yang dikurangi. Penting untuk diingat bahwa penurunan nilai MRTS tidak selalu terjadi.** Dalam beberapa kasus, faktor produksi dapat saling menggantikan dengan sempurna, seperti pada kasus substitusi sempurna. Namun, dalam banyak kasus, penurunan nilai MRTS merupakan fenomena yang umum terjadi dan memiliki implikasi penting bagi keputusan produksi perusahaan.