Cara Menghitung Oner Estimator

Oner estimator adalah alat yang digunakan untuk mengestimasi biaya proyek konstruksi. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung oner estimator dengan tepat dan efisien. Pertama-tama, langkah pertama dalam menghitung oner estimator adalah mengidentifikasi semua komponen biaya yang terkait dengan proyek konstruksi. Ini termasuk biaya bahan, biaya tenaga kerja, biaya peralatan, dan biaya overhead. Setelah semua komponen biaya diidentifikasi, langkah berikutnya adalah menghitung jumlah biaya untuk setiap komponen. Untuk menghitung biaya bahan, Anda perlu mengetahui jumlah bahan yang diperlukan untuk proyek dan harga per unit bahan. Kalikan jumlah bahan dengan harga per unit untuk mendapatkan total biaya bahan. Misalnya, jika Anda membutuhkan 100 batang besi dengan harga Rp10.000 per batang, maka total biaya bahan adalah Rp1.000.000. Selanjutnya, untuk menghitung biaya tenaga kerja, Anda perlu mengetahui jumlah jam kerja yang diperlukan untuk proyek dan tarif upah per jam. Kalikan jumlah jam kerja dengan tarif upah per jam untuk mendapatkan total biaya tenaga kerja. Misalnya, jika Anda membutuhkan 200 jam kerja dengan tarif upah Rp50.000 per jam, maka total biaya tenaga kerja adalah Rp10.000.000. Setelah itu, untuk menghitung biaya peralatan, Anda perlu mengetahui jenis peralatan yang diperlukan untuk proyek dan biaya sewa peralatan per hari. Kalikan jumlah hari sewa dengan biaya sewa peralatan per hari untuk mendapatkan total biaya peralatan. Misalnya, jika Anda membutuhkan alat berat selama 10 hari dengan biaya sewa Rp500.000 per hari, maka total biaya peralatan adalah Rp5.000.000. Terakhir, untuk menghitung biaya overhead, Anda perlu mengetahui persentase overhead yang diterapkan pada proyek. Kalikan total biaya bahan, biaya tenaga kerja, dan biaya peralatan dengan persentase overhead untuk mendapatkan total biaya overhead. Misalnya, jika persentase overhead adalah 10%, dan total biaya bahan, biaya tenaga kerja, dan biaya peralatan adalah Rp1.000.000, Rp10.000.000, dan Rp5.000.000, maka total biaya overhead adalah Rp1.600.000. Setelah semua komponen biaya dihitung, tambahkan total biaya bahan, biaya tenaga kerja, biaya peralatan, dan biaya overhead untuk mendapatkan total biaya proyek. Misalnya, jika total biaya bahan adalah Rp1.000.000, total biaya tenaga kerja adalah Rp10.000.000, total biaya peralatan adalah Rp5.000.000, dan total biaya overhead adalah Rp1.600.000, maka total biaya proyek adalah Rp17.600.000. Dalam artikel ini, kita telah membahas cara menghitung oner estimator dengan mengidentifikasi komponen biaya dan menghitung total biaya untuk setiap komponen. Dengan memahami cara menghitung oner estimator, Anda dapat membuat estimasi biaya proyek konstruksi yang akurat dan efisien.