Mengapa Sorgum Harus Diperhatikan sebagai Alternatif Beras

Sorgum, tanaman serbaguna yang mudah tumbuh di berbagai kondisi, telah lama ditanam di Nusa Tenggara Timur (NTT). Tanaman ini dapat ditanam secara tumpang sari, bersebelahan dengan tanaman lain seperti kedelai, dan memiliki potensi untuk dipanen lebih dari dua kali, sehingga lebih produktif dibandingkan dengan tanaman serelia lainnya. Hal ini membuatnya menjadi pilihan yang menarik bagi banyak petani di wilayah tersebut. Selama kunjungan ke NTT, Presiden Jokowi mengungkapkan harapannya agar sorgum dapat menjadi alternatif untuk beras. Dengan meningkatkan produksi sorgum, kita dapat mengurangi ketergantungan kita pada impor beras, yang dapat menghemat sumber daya dan mengurangi dampak lingkungan. Selain itu, sorgum juga dapat menjadi pengganti tepung gandum untuk mereka yang mengonsumsi gluten. Sorgum memiliki kandungan gizi yang sama dengan beras, tetapi rasanya sedikit berbeda karena cara pengolahan yang berbeda. Dengan mengolah sorgum menjadi tepung, ia dapat menjadi pengganti tepung gandum untuk mereka yang mengonsumsi gluten. Ini adalah solusi yang ideal untuk mereka yang mengalami alergi gluten atau menderita celiac. Dengan meningkatkan produksi dan konsumsi sorgum, kita dapat mengurangi ketergantungan kita pada impor beras dan menghemat sumber daya. Selain itu, sorgum juga dapat menjadi pengganti tepung gandum untuk mereka yang mengonsumsi gluten. Ini adalah solusi yang ideal untuk mereka yang mengalami alergi gluten atau menderita celiac. Sebagai kesimpulan, sorgum adalah tanaman serbaguna yang memiliki potensi untuk menjadi alternatif untuk beras. Dengan meningkatkan produksi dan konsumsi sorgum, kita dapat mengurangi ketergantungan kita pada impor beras dan menghemat sumber daya. Selain itu, sorgum juga dapat menjadi pengganti tepung gandum untuk mereka yang mengonsumsi gluten. Ini adalah solusi yang ideal untuk mereka yang mengalami alergi gluten atau menderita celiac.