Peran Komunikasi Politik dalam Fungsi-Fungsi Sistem Politik: Studi Kasus Pemilihan Presiden 2024 di Indonesi

Komunikasi politik memainkan peran penting dalam sistem politik, terutama dalam konteks pemilihan presiden. Menurut Gabriel Almond, komunikasi politik dalam sistem politik terdiri dari enam fungsi utama, yaitu: 1. Penyebaran Informasi: Komunikasi politik berperan dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat tentang kebijakan, program, dan visi misi calon presiden. Contoh konkret adalah kampanye di media sosial dan iklan televisi yang menyoroti janji-janji calon presiden kepada masyarakat. 2. Persuasi: Komunikasi politik digunakan untuk mempengaruhi opini publik dan meyakinkan mereka untuk mendukung calon presiden. Contoh konkret adalah debat presiden yang disiarkan di televisi, di mana calon presiden berkomunikasi langsung dengan pemilih dan berusaha meyakinkan mereka dengan argumen dan pandangan mereka. 3. Agitasi: Komunikasi politik digunakan untuk membangkitkan semangat dan emosi pemilih. Contoh konkret adalah penggunaan slogan-slogan yang kuat dan retorika yang membangkitkan rasa nasionalisme dan kebanggaan dalam kampanye calon presiden. 4. Mobilisasi: Komunikasi politik digunakan untuk mengumpulkan dukungan dan memobilisasi pemilih. Contoh konkret adalah penggunaan petugas kampanye dan relawan yang mengunjungi rumah-rumah pemilih untuk memastikan mereka pergi memilih pada hari pemilu. 5. Integrasi: Komunikasi politik digunakan untuk memperkuat hubungan antara pemerintah dan masyarakat. Contoh konkret adalah penggunaan media sosial untuk berinteraksi dengan masyarakat dan mendengarkan kekhawatiran mereka, serta mengadakan pertemuan dengan kelompok-kelompok masyarakat untuk memahami kebutuhan dan aspirasi mereka. 6. Legitimasi: Komunikasi politik digunakan untuk memperoleh dukungan dan legitimasi dari masyarakat. Contoh konkret adalah penggunaan pidato dan wawancara untuk menjelaskan kebijakan dan tindakan pemerintah kepada masyarakat, serta mengadakan dialog dengan kelompok-kelompok masyarakat untuk memperoleh dukungan dan mengatasi kekhawatiran mereka. Dalam konteks Pemilihan Presiden 2024 di Indonesia, komunikasi politik berperan penting dalam setiap fungsi tersebut. Kampanye, debat, dan iklan di media sosial digunakan untuk menyebarkan informasi, mempengaruhi opini publik, dan membangkitkan semangat pemilih. Petugas kampanye dan relawan digunakan untuk mengumpulkan dukungan dan memobilisasi pemilih. Media sosial dan pertemuan dengan kelompok-kelompok masyarakat digunakan untuk memperkuat hubungan antara pemerintah dan masyarakat, serta memperoleh dukungan dan legitimasi.