Hukum Kewarisan Islam

A. Legalitas Hukum Kewarisan Islam

Hukum kewarisan Islam memiliki landasan yang kuat dalam Al-Quran. Beberapa ayat penting yang mengatur pembagian warisan antara lain:

1. Surat An-Nisa ayat 7: "Bagi laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, dan bagi wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang telah ditetapkan."

2. Surat An-Nisa ayat 11: "Allah mensyari'atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu: bahagian seorang anak lelaki sama dengan bagahian dua orang anak perempuan."

Ayat-ayat tersebut memberikan dasar hukum yang jelas mengenai pembagian warisan antara laki-laki dan perempuan dalam Islam. Pembagian ini diatur secara adil dan proporsional sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Allah SWT.

B. Prinsip Keadilan dalam Hukum Kewarisan Islam

Hukum kewarisan Islam didasarkan pada prinsip keadilan yang seimbang. Laki-laki mendapat bagian yang lebih besar karena memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam menafkahi keluarga. Sementara perempuan mendapat bagian yang lebih kecil, namun mereka tidak memiliki kewajiban untuk menafkahi keluarga.

Pembagian warisan yang adil ini bertujuan untuk menjaga keharmonisan dan kesejahteraan keluarga. Setiap ahli waris mendapatkan bagian sesuai dengan kebutuhan dan tanggung jawabnya, sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan.

Dengan demikian, hukum kewarisan Islam merupakan sistem yang komprehensif dan seimbang, yang menjamin keadilan bagi seluruh ahli waris.