Ikan Nila: Ikan Budidaya yang Berharga dan Populer di Indonesi

Ikan Nila (Oreochromis niloticus) adalah ikan air tawar yang berasal dari Afrika bagian Timur di sungai Nil, danau Tanganyika, dan Kenya. Ikan ini merupakan spesies ikan yang berukuran besar antara 200-400 gram dan sifat omnivora, sehingga dapat mengkonsumsi makanan berupa hewan dan tumbuhan (Amri dan Khairuman, 2003). Ikan Nila merupakan ikan yang banyak dibudidayakan di Indonesia dan merupakan ikan budidaya yang menjadi salah satu komoditas ekspor. Departemen Perikanan dan Akuakultur FAO (Food and Agriculture Organization) menempatkan ikan Nila di urutan ketiga setelah udang dan salmon sebagai contoh sukses perikanan budidaya dunia. Ikan Nila termasuk ikan air tawar yang memiliki nilai ekonomi tinggi, dengan kandungan protein tinggi dan keunggulan berkembang dengan cepat. Kandungan gizi ikan Nila yaitu protein 16-24%, kandungan lemak berkisar antara 0,2-2,2% dan mempunyai kandungan karbohidrat, mineral serta vitamin. Ikan Nila juga memiliki pertahanan yang tinggi terhadap gangguan dan serangan penyakit. Namun demikian, tidak berarti tidak ada hama dan penyakit yang akan mempengaruhi kesehatan dan pertumbuhan ikan Nila, terlebih pada fase benih (Mulia, 2006). Menurut Amri dan Khairuman (2003), ikan Nila tergolong ikan pemakan segala (Omnivore), sehingga dapat mengkonsumsi makanan, berupa hewan dan tumbuhan. Larva ikan Nila makanannya adalah, zooplankton seperti Rotifera sp., Daphnia sp., serta alga atau lumut yang menempel pada benda-benda di habitat hidupnya. Ikan Nila dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada lingkungan perairan dengan kadar Dissolved Oxygen (DO) antara 2,0-2,5 mg/L (Mulia, 2006). Ikan ini juga dapat bertahan hidup pada suhu air antara 20-30°C dan pH antara 6,5-8,5 (Amri dan Khairuman, 2003). Sebagai ikan budidaya yang populer di Indonesia, ikan Nila memiliki potensi untuk meningkatkan pendapatan petani dan masyarakat lokal. Selain itu, ikan Nila juga dapat menjadi sumber protein yang bergizi bagi konsumen. Namun, masih ada beberapa tantangan yang harus diatasi, seperti mengurangi stres dan penyakit pada ikan Nila, serta memastikan ketersediaan makanan yang cukup bagi ikan Nila. Dalam kesimpulannya, ikan Nila adalah ikan air tawar yang berasal dari Afrika dan telah menjadi ikan budidaya yang populer di Indonesia. Ikan ini memiliki nilai ekonomi tinggi, dengan kandungan protein tinggi dan keunggulan berkembang dengan cepat. Ikan Nila juga memiliki pertahanan yang tinggi terhadap gangguan dan serangan penyakit, masih ada beberapa tantangan yang harus diatasi untuk meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan ikan Nila.