Peran dan Tantangan Jabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan Pasca Terbitnya Permenpan RB No. 1 Tahun 2023

Setelah diterbitkannya Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenpan RB) No. 1 Tahun 2023, jabatan fungsional penyuluh kehutanan mengalami perubahan signifikan dalam kedudukannya. Artikel ini akan menganalisis peran dan tantangan yang dihadapi oleh jabatan fungsional penyuluh kehutanan pasca terbitnya peraturan tersebut. Permenpan RB No. 1 Tahun 2023 memberikan pengakuan yang lebih jelas terhadap jabatan fungsional penyuluh kehutanan. Jabatan ini memiliki tanggung jawab penting dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kelestarian hutan dan lingkungan. Dalam konteks ini, peran penyuluh kehutanan menjadi semakin strategis dalam upaya pelestarian sumber daya alam. Namun, dengan perubahan peraturan tersebut, juga muncul tantangan baru bagi jabatan fungsional penyuluh kehutanan. Salah satu tantangan utama adalah meningkatnya tuntutan untuk memiliki pengetahuan yang mendalam tentang isu-isu kehutanan dan lingkungan. Penyuluh kehutanan harus mampu menguasai berbagai aspek ilmu kehutanan, termasuk keanekaragaman hayati, pengelolaan hutan, dan mitigasi perubahan iklim. Selain itu, penyuluh kehutanan juga diharapkan memiliki keterampilan komunikasi yang baik. Mereka harus mampu menyampaikan informasi tentang kehutanan dengan cara yang mudah dipahami oleh masyarakat umum. Kemampuan dalam menggunakan media sosial dan teknologi informasi juga menjadi kebutuhan yang penting dalam era digital ini. Tantangan lain yang dihadapi oleh jabatan fungsional penyuluh kehutanan adalah adanya perubahan paradigma dalam pengelolaan hutan. Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi pergeseran dari pengelolaan hutan berbasis produksi menjadi pengelolaan hutan berbasis konservasi. Penyuluh kehutanan harus mampu beradaptasi dengan perubahan ini dan mengubah pendekatan mereka dalam memberikan edukasi kepada masyarakat. Dalam menghadapi tantangan-tantangan ini, penting bagi penyuluh kehutanan untuk terus mengembangkan diri melalui pelatihan dan pendidikan lanjutan. Mereka juga perlu menjalin kerja sama dengan berbagai pihak terkait, seperti lembaga pendidikan, organisasi masyarakat, dan pemerintah daerah. Dalam kesimpulan, jabatan fungsional penyuluh kehutanan memiliki peran yang strategis dalam upaya pelestarian hutan dan lingkungan. Namun, pasca terbitnya Permenpan RB No. 1 Tahun 2023, juga muncul tantangan baru yang harus dihadapi oleh penyuluh kehutanan. Dengan meningkatkan pengetahuan, keterampilan komunikasi, dan adaptasi terhadap perubahan paradigma, penyuluh kehutanan dapat memainkan peran yang lebih efektif dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kelestarian hutan dan lingkungan.