Mengapa Elektron, Bukan Proton, yang Menentukan Sifat Kimia Unsur? **

** Dalam dunia kimia, kita sering mendengar tentang atom sebagai unit terkecil dari suatu unsur. Atom sendiri terdiri dari tiga partikel subatomik: proton, neutron, dan elektron. Namun, mengapa elektron, bukan proton, yang menentukan sifat kimia suatu unsur? Pertama, mari kita pahami peran masing-masing partikel. Proton, yang bermuatan positif, terletak di inti atom dan menentukan nomor atom suatu unsur. Neutron, yang tidak bermuatan, juga berada di inti dan berperan dalam menentukan massa atom. Elektron, yang bermuatan negatif, bergerak di sekitar inti dalam kulit elektron. Sifat kimia suatu unsur ditentukan oleh bagaimana atom-atomnya berinteraksi dengan atom-atom lain. Interaksi ini terjadi melalui elektron valensi, yaitu elektron yang berada di kulit terluar atom. Elektron valensi inilah yang terlibat dalam pembentukan ikatan kimia, baik ikatan ionik maupun kovalen. Proton, meskipun menentukan nomor atom, tidak terlibat langsung dalam pembentukan ikatan kimia. Posisinya di inti atom membuatnya terikat kuat dan tidak mudah berpindah. Elektron, di sisi lain, lebih mudah berpindah karena berada di kulit terluar. Mereka dapat berpindah dari satu atom ke atom lain, membentuk ikatan kimia dan menentukan sifat kimia suatu unsur. Sebagai contoh, natrium (Na) memiliki satu elektron valensi, sedangkan klorin (Cl) memiliki tujuh elektron valensi. Ketika natrium bereaksi dengan klorin, natrium akan melepaskan satu elektron valensinya, membentuk ion positif (Na+), sedangkan klorin akan menerima elektron tersebut, membentuk ion negatif (Cl-). Kedua ion ini kemudian akan saling tarik-menarik, membentuk ikatan ionik dan menghasilkan senyawa natrium klorida (NaCl). Kesimpulannya, meskipun proton menentukan identitas suatu unsur, elektron valensilah yang menentukan sifat kimia suatu unsur. Hal ini karena elektron valensilah yang terlibat dalam pembentukan ikatan kimia, yang pada akhirnya menentukan bagaimana atom-atom berinteraksi dan membentuk senyawa.