Pentingnya Metode Bio-Engineering dalam Perkuatan Lereng Jalan

Metode bio-engineering atau vegetatif adalah salah satu metode yang digunakan untuk melakukan perkuatan pada lereng petak jalan. Namun, dalam kasus KAI Purwokerto, metode ini tidak dilakukan. Hal ini menjadi perhatian khusus karena tanaman akar wangi memiliki pertumbuhan akar serabut yang tumbuh lurus hingga kedalaman lima meter. Tanaman ini memiliki kemampuan untuk mengikat tanah dan mencegah erosi, sehingga sangat efektif dalam menguatkan lereng jalan. PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 5 Purwokerto menyadari pentingnya metode bio-engineering dalam menghadapi dampak cuaca ekstrem. Oleh karena itu, mereka melakukan penanaman akar wangi di beberapa petak jalan yang memerlukan perhatian khusus, seperti Prupuk-Linggapura, Banjar-Langen, Gandrungmangur-Kawunganten, Kawunganten-Jeruklegi, dan Lebeng-Maos. Total tanaman akar wangi yang akan ditanam mencapai 58.177 batang. Metode bio-engineering memiliki banyak keuntungan. Selain mampu menguatkan lereng jalan, tanaman akar wangi juga memiliki kemampuan untuk menyerap air hujan dengan baik. Hal ini dapat mengurangi risiko banjir dan longsor di sekitar jalan. Selain itu, tanaman ini juga memberikan manfaat ekologis, seperti meningkatkan keanekaragaman hayati dan mengurangi polusi udara. Dalam konteks keberlanjutan, metode bio-engineering juga lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan metode perkuatan konvensional yang menggunakan bahan kimia atau material buatan. Tanaman akar wangi merupakan tanaman asli Indonesia yang tumbuh dengan baik di lingkungan lokal. Dengan menggunakan metode ini, kita dapat menjaga keberlanjutan alam sekitar dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Dalam kesimpulan, metode bio-engineering atau vegetatif sangat penting dalam perkuatan lereng jalan. Tanaman akar wangi memiliki kemampuan untuk mengikat tanah, mencegah erosi, dan menyerap air hujan dengan baik. Selain itu, metode ini juga lebih ramah lingkungan dan berkontribusi pada keberlanjutan alam sekitar. Oleh karena itu, penting bagi KAI Purwokerto dan pihak terkait untuk mempertimbangkan penggunaan metode bio-engineering dalam perkuatan lereng jalan di masa depan.