Pesan Paulus dalam 2 Korintus 12:1-1

Dalam ayat-ayat 1 hingga 10 dari pasal 12 dalam surat kedua Korintus, Paulus menyampaikan pesan yang kuat dan menginspirasi kepada orang-orang percaya. Pesan ini, yang dikeluarkan oleh Paulus, adalah tentang kelemahan dan kekuatan Kristus. Paulus memulai dengan mengakui bahwa ia telah mengalami kelemahan, tetapi ia juga menyatakan bahwa kelemahan itu adalah kelemahan Kristus. Ia mengatakan bahwa ia telah diberi kekuatan oleh Kristus, dan bahwa kekuatan itu adalah kekuatan Kristus. Dengan kata lain, kelemahan Paulus bukanlah kelemahan yang berasal dari dirinya sendiri, tetapi kelemahan yang berasal dari Kristus. Paulus kemudian menyatakan bahwa kelemahan itu adalah kelemahan yang dibutuhkan oleh orang-orang percaya. Ia mengatakan bahwa kelemahan itu adalah kelemahan yang membuat orang percaya menjadi kuat, dan bahwa kelemahan itu adalah kelemahan yang membuat orang percaya menjadi berani. Dengan kata lain, kelemahan Paulus bukanlah kelemahan yang harus dihindari, tetapi kelemahan yang harus diterima dan ditebus oleh orang percaya. Paulus juga menyatakan bahwa kelemahan itu adalah kelemahan yang membuat orang percaya menjadi kaya. Ia mengatakan bahwa kelemahan itu adalah kelemahan yang membuat orang percaya menjadi kaya dalam kasih dan belas kasihan. Dengan kata lain, kelemahan Paulus bukanlah kelemahan yang harus dihindari, tetapi kelemahan yang harus diterima dan ditebus oleh orang percaya. Pada akhirnya, Paulus menyatakan bahwa kelemahan itu adalah kelemahan yang membuat orang percaya menjadi kaya dalam kasih dan belas kasihan. Ia mengatakan bahwa kelemahan itu adalah kelemahan yang membuat orang percaya menjadi kaya dalam kasih dan belas kasihan. Dengan kata lain, kelemahan Paulus bukanlah kelemahan yang harus dihindari, tetapi kelemahan yang harus diterima dan ditebus oleh orang percaya. Secara keseluruhan, pesan Paulus dalam 2 Korintus 12:1-10 adalah tentang kelemahan dan kekuatan Kristus. Ia mengatakan bahwa kelemahan itu adalah kelemahan yang dibutuhkan oleh orang percaya, dan bahwa kelemahan itu adalah kelemahan yang membuat orang percaya menjadi kuat, berani, dan kaya dalam kasih dan belas kasihan. Dengan kata lain, kelemahan Paulus bukanlah kelemahan yang harus dihindari, tetapi kelemahan yang harus diterima dan ditebus oleh orang percaya.