Legenda Beruk, Sang Pahlawan Desa Gyat **

** Di sebuah desa terpencil bernama Desa Gyat, hiduplah seorang pemuda bernama Beruk. Beruk dikenal sebagai pribadi yang baik hati dan selalu membantu warga desa. Rumahnya yang sederhana di pinggiran desa menjadi tempat singgah bagi siapa saja yang membutuhkan pertolongan. Suatu hari, Desa Gyat dihantui oleh ancaman gunung berapi yang berada di dekat desa. Gunung tersebut menunjukkan tanda-tanda akan meletus, membuat warga desa panik dan ketakutan. Seorang penyihir yang datang ke desa tersebut memberi tahu bahwa gunung berapi hanya dapat diredakan dengan sebuah tumbal. Warga desa bingung dan putus asa. Mereka tidak ingin mengorbankan siapa pun, namun mereka juga tidak ingin kehilangan desa mereka. Di tengah kepanikan, Beruk muncul dengan tekad bulat. Ia menyadari bahwa warga desa selalu membantunya, dan kini saatnya ia membalas budi. Tanpa sepengetahuan warga desa, Beruk diam-diam menuju gunung berapi. Dengan langkah tegap, ia melompat ke kawah gunung yang menganga. Kata-kata terakhirnya yang terngiang di udara adalah, "Terima kasih semua." Letusan gunung berapi pun terjadi, namun anehnya, letusannya tidak menghancurkan Desa Gyat. Warga desa selamat, namun mereka tidak tahu siapa yang telah menyelamatkan mereka. Salah seorang warga desa kemudian menyadari bahwa Beruk tidak ada di tempatnya. Mereka pun mulai mencarinya, namun tak kunjung menemukannya. Akhirnya, mereka menyadari bahwa Beruk telah mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan desa. Sejak saat itu, Beruk diabadikan sebagai pahlawan Desa Gyat. Kisahnya menjadi legenda yang diwariskan turun temurun, mengingatkan warga desa tentang pentingnya pengorbanan dan kebaikan hati.