Pentingnya Netralitas Pegawai dalam Konteks Politik

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Katingan, Muhammad Effendi, mengingatkan pegawai di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Katingan untuk tidak ikut-ikut dalam diskusi politik di media sosial. Effendi menekankan pentingnya netralitas pegawai dalam konteks politik untuk melindungi diri dari pelanggaran yang bisa merugikan. Aturan netralitas pegawai tercantum dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) nomor 2 tahun 2022, yang disepakati oleh Kemendagri, Bawaslu, KemenPAN-RB, dan KASN BKN. SKB ini menetapkan pedoman pembinaan dan pengawasan netralitas pegawai dalam pengelenggaraan pemilihan umum dan pemilihan. Semua pegawai, baik itu Aparatur Sipil Negara (ASN), non ASN honorer, atau Tenaga Harian Lepas (THL), diharuskan untuk mematuhi aturan ini agar terhindar dari sanksi. Effendi juga mengingatkan pegawai di Kabupaten Katingan untuk mengajak dan mengedukasi masyarakat agar tidak melakukan golput. Ia menekankan bahwa tujuan utama adalah untuk memilih pemimpin yang terbaik untuk masa depan, bukan memilih pasion tertentu. Dengan mematuhi aturan netralitas pegawai, pegawai dapat menjaga integritas dan kepercayaan masyarakat. Dalam konteks politik, netralitas pegawai sangat penting untuk menjaga keadilan dan kepercayaan dalam proses pemilihan. Dengan menghormati aturan ini, pegawai dapat berkontribusi dalam pembangunan dan kemajuan daerah secara positif dan objektif.