Perkembangan Graffiti sebagai Bentuk Seni Jalanan

Graffiti telah mengalami perkembangan yang signifikan sejak awal munculnya sebagai tanda pengenal kelompok jalanan. Pada awalnya, para "tagger" merupakan bagian dari geng jalanan yang peduli dengan penandaan wilayah mereka. Mereka bekerja dalam kelompok yang disebut "crews" dan menyebut apa yang mereka lakukan sebagai "writing". Istilah "graffiti" pertama kali digunakan oleh The New York Times dan novelis Norman Mailer. Pada awal tahun tujuh puluhan, galeri seni di New York mulai membeli graffiti. Namun, pada saat yang sama ketika graffiti mulai dianggap sebagai bentuk seni, John Lindsay, walikota New York saat itu, menyatakan perang pertama terhadap graffiti. Pada tahun delapan puluhan, semakin sulit untuk menulis di kereta bawah tanah tanpa tertangkap, dan sebaliknya banyak seniman graffiti yang lebih mapan mulai menggunakan atap bangunan atau kanvas. Seiring berjalannya waktu, graffiti telah berkembang menjadi bentuk seni jalanan yang diakui secara luas. Banyak seniman graffiti yang telah berhasil memperoleh pengakuan dan kesuksesan dalam dunia seni. Mereka menggunakan keterampilan dan kreativitas mereka untuk menciptakan karya seni yang menarik dan menginspirasi. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa graffiti masih terkait erat dengan kegiatan kriminal dan gangsterisme. Beberapa orang melihat graffiti sebagai tindakan vandalisme dan merusak properti publik. Namun, penting untuk membedakan antara graffiti ilegal yang merusak dan graffiti legal yang merupakan bentuk seni jalanan yang sah. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak kota di seluruh dunia telah mengadopsi pendekatan yang lebih positif terhadap graffiti. Mereka menyediakan ruang publik yang diizinkan untuk seniman graffiti berekspresi dan menciptakan karya seni mereka. Ini memberikan kesempatan bagi seniman muda untuk mengembangkan bakat mereka dan menginspirasi komunitas sekitar mereka. Dalam kesimpulannya, perkembangan graffiti dari tanda pengenal geng jalanan menjadi bentuk seni jalanan yang diakui adalah bukti bahwa seni dapat muncul dari tempat yang tidak terduga. Graffiti telah menjadi sarana bagi seniman untuk mengekspresikan diri mereka dan menginspirasi orang lain. Penting bagi kita untuk menghargai dan menghormati karya seni graffiti yang sah, sambil tetap mengambil tindakan terhadap vandalisme dan kegiatan ilegal.