Hubungan Pancasila dengan Hak Asasi Manusia dalam UUD 1945

Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Pancasila terdiri dari lima sila yang menjadi panduan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Salah satu sila dalam Pancasila yang berkaitan dengan hak asasi manusia adalah sila ke-2, yaitu "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab". Sila ke-2 Pancasila menegaskan bahwa setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum. Hal ini sejalan dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia yang diakui secara internasional. Dalam konteks UUD 1945, sila ke-2 Pancasila menjadi dasar bagi penjaminan hak asasi manusia di Indonesia. Pasal-pasal dalam UUD 1945 yang berkaitan dengan hak asasi manusia, seperti Pasal 27 ayat (1) yang menyatakan bahwa "Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan", merupakan implementasi dari sila ke-2 Pancasila. Pancasila sebagai dasar negara juga memberikan landasan filosofis bagi pengakuan dan perlindungan hak asasi manusia di Indonesia. Prinsip-prinsip dalam Pancasila, seperti keadilan, persamaan, dan kemanusiaan, menjadi pijakan dalam pembentukan kebijakan dan peraturan yang menghormati hak asasi manusia. Dalam praktiknya, Pancasila dan hak asasi manusia saling melengkapi dan mendukung satu sama lain. Pancasila sebagai ideologi negara memberikan landasan filosofis yang kuat untuk menghormati dan melindungi hak asasi manusia. Sementara itu, hak asasi manusia menjadi jaminan bagi setiap individu untuk hidup dengan martabat dan bebas dari penindasan. Dalam konteks global, Pancasila dan hak asasi manusia juga memiliki relevansi yang luas. Indonesia sebagai negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengadopsi berbagai instrumen hak asasi manusia yang diakui secara internasional. Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam melindungi dan memajukan hak asasi manusia sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Dalam kesimpulan, sila ke-2 Pancasila, yaitu "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab", berkaitan erat dengan hak asasi manusia yang dijamin dalam UUD 1945. Pancasila memberikan dasar filosofis dan nilai-nilai yang menghormati hak asasi manusia, sementara UUD 1945 menjadi instrumen hukum yang melindungi hak-hak tersebut. Hubungan antara Pancasila dan hak asasi manusia merupakan cerminan dari komitmen Indonesia dalam membangun masyarakat yang adil, beradab, dan menghormati martabat setiap individu.