Apakah PT. ABC Harus Beralih ke Penjualan Kredit?

PT. ABC, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa, saat ini melakukan penjualan secara tunai. Penjualan tahunan rata-rata mereka sebesar Rp. 700 juta. Namun, PT. ABC merencanakan untuk menawarkan syarat penjualan n/50, yang berarti pembeli dapat membayar pada hari ke-50 setelah pembelian. Rencana ini bertujuan untuk meningkatkan penjualan sebesar maksimal Rp. 1.000 juta. Selain itu, Operating Profit Margin perusahaan diperkirakan sebesar 15%. Dalam konteks ini, perlu dipertimbangkan apakah PT. ABC perlu beralih ke penjualan kredit bila terdapat biaya dana sebesar 15%. Penjualan kredit memungkinkan pembeli untuk membayar dalam jangka waktu tertentu, yang dapat meningkatkan penjualan dan memperkuat hubungan dengan pelanggan. Namun, penting untuk mempertimbangkan biaya dana yang terkait dengan penjualan kredit. Biaya dana sebesar 15% dapat mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Oleh karena itu, perlu dihitung apakah peningkatan penjualan sebesar Rp. 1.000 juta akan memperbaiki kerugian yang ditimbulkan oleh biaya dana. Jika penjualan meningkat dan pendapatan yang dihasilkan lebih besar daripada biaya dana, maka beralih ke penjualan kredit dapat menjadi pilihan yang baik. Selain itu, perlu juga mempertimbangkan risiko kredit dan kemungkinan pembeli tidak membayar tagihan. Oleh karena itu, perusahaan harus melakukan penilaian risiko dan menentukan apakah mereka siap menghadapi risiko tersebut. Dalam kesimpulannya, beralih ke penjualan kredit dapat menjadi pilihan yang baik bagi PT. ABC untuk meningkatkan penjualan dan memperkuat hubungan dengan pelanggan. Namun, perlu dihitung apakah peningkatan penjualan akan memperbaiki kerugian yang ditimbulkan oleh biaya dana dan apakah perusahaan siap menghadapi risiko kredit.