Peran Jan Sneevliet dalam Sejarah Buruh dan Politik di Indonesi

Jan Sneevliet adalah seorang buruh transportasi dan anggota Sociaal Demokratische Arbeiders Partij (SDAP) di Belanda. Selanjutnya atas keberhasilan revolusi komunis di Rusia, SDAP berubah menjadi Partai Komunis Belanda. Di Indonesia, awalnya Sneevliet bekerja sebagai staf redaksi warta perdagangan Soerabajasche Handelsblad (sebuah surat kabar milik sindikat perusahaan-perusahaan gula di Jawa Timur). Kemudian ia pindah ke Semarang dan bekerja sebagai sekretaris pada surat kabar Semarangsche Handels Vereniging. Saat itu di Semarang telah berdiri Organisasi Buruh Kereta Api (VSTP: Vereniging Spoor En Tramweg Personeel). Sambil bekerja, Sneevliet giat melakukan infiltrasi (penyusupan) ke dalam VSTP. Dalam waktu singkat ia menanamkan pengaruhnya dan menjadikan VSTP sebagai alat propaganda dari faham marxis di Indonesia melalui surat kabarnya yang bernama De Volharding (keyakinan). Pada tahun 1914, Sneevliet bersama kawan-kawannya berhasil mendirikan organisasi marxis pertama di Asia Tenggara yang diberi nama Indische Social Democratische Vereniging (ISDV) yang berpusat di Semarang (Hartisekar-Akrin, 2001:66-70). Sneevliet dengan ISDV nya yang bersifat sosialis, melakukan usaha untuk mendekati rakyat umum dengan jalan memakai organisasi lain sebagai perantara. Ini dikarenakan ISDV tidak dapat bersandar kepada rakyat umum, Sneevliet menugaskan para aktivis ISDV berkebangsaan Belanda seperti Bandsteder, Ir. Baars, dan Van Burink untuk mendekati serdadu angkatan laut dan pegawai sipil bangsa Belanda, sedangkan anggota ISDV bangsa Indonesia seperti Semaun, Darsono, Tan Malaka, dan Alimin Prawirodirjo ditugaskan untuk masuk ke dalam SI, bahkan di dalam SI kedudukan dan dapat menentang pemimpin-pemimpin SI seperti Tjokroaminoto (Pringgodigdo, 1991:28). Bersamaan berdirinya, ISDV menerbitkan majalah pergerakan Het Vrije Woord (Suara Kebebasan) di Surabaya. Selain itu, ISDV juga menerbitkan surat kabar Soeara Merdeka dan Socara Rakyat. Tokoh marxis seperti Sneevliet memandang bahwa propaganda penyebaran faham komunis sangat penting. Dan orang-orang komunis senantiasa memanfaatkan media massa seperti koranalah sebagai alat propaganda. Bersamaan dengan itu, di Indonesia telah berdiri sebuah organisasi besar bernama Sarekat Dagang Islam yang kemudian menjadi Sarekat Islam (SI). Sneevliet sangat tertarik untuk mempelajari SI, sebab dalam waktu yang singkat SI sangat berhasil menjadi organisasi massa dengan anggota lebih dari 1,5 juta. Pada tahun 1914, seorang aktivis ISDV berkebangsaan Indonesia yang bernama Semaun menjadi anggota SI cabang Surabaya dua tahun kemudian pada tahun 1916. Semaun kemudian menjadi pemimpin SI dan berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Jan Sneevliet juga berperan dalam mendirikan Partai Komunis Indonesia pada tahun 1921. Partai ini kemudian menjadi salah satu organisasi politik penting di Indonesia dan berperan dalam perjuangan kemeran. Peran Jan Sneevliet dalam sejarah buruh dan politik di Indonesia sangat penting. Melalui infiltrasi dan propaganda, Sneevliet berhasil menanamkan pengaruhnya dalam berbagai organisasi buruh dan politik di Indonesia. Sneevliet juga berperan dalam mendirikan organisasi marxis di Asia Tenggara dan berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Sneevliet juga berperan dalam mendirikan Partai Komunis Indonesia yang kemudian menjadi salah satu organisasi politik penting di