Peran Wanita dalam Teori Fungsionalis dan Marxis

Teori Fungsionalis dan Marxis adalah dua pendekatan yang berbeda dalam memahami peran wanita dalam masyarakat. Keduanya memiliki pandangan yang berbeda tentang pembagian kerja seksual dan bagaimana hal ini mempengaruhi peran sosial wanita. Teori Fungsionalis berpendapat bahwa pembagian kerja seksual adalah kebutuhan masyarakat dan diciptakan untuk keuntungan seluruh masyarakat. Menurut teori ini, wanita seharusnya tinggal di dalam lingkungan rumah tangga dan mengurus pekerjaan rumah tangga. Pembagian kerja ini dianggap timbal balik, di mana masing-masing pihak mendapatkan keuntungan dari adanya pembagian kerja ini. Namun, teori ini juga berpendapat bahwa wanita sering kali dikorbankan dalam pembagian kerja ini, karena mereka diberi pekerjaan yang tidak mengembangkan diri mereka. Hal ini membuat peran sosial wanita menjadi memprihatinkan dalam kehidupan bermasyarakat. Wanita dianggap lemah dan dapat dikuasai oleh laki-laki, sehingga mereka menjadi makhluk yang hidup bergantung pada laki-laki. Di sisi lain, teori Marxis melihat pembagian kerja seksual sebagai hasil dari struktur sosial dan ekonomi yang tidak adil. Menurut teori ini, wanita sering kali ditempatkan dalam peran yang lemah dan terpinggirkan dalam masyarakat kapitalis. Mereka dianggap sebagai tenaga kerja murah yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan merawat anak-anak. Teori Marxis menekankan bahwa peran sosial wanita dalam masyarakat seharusnya tidak terbatas pada pekerjaan rumah tangga, tetapi juga harus memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan diri mereka dalam bidang-bidang lain. Kedua teori ini memberikan pandangan yang berbeda tentang peran wanita dalam masyarakat. Teori Fungsionalis melihat pembagian kerja seksual sebagai kebutuhan masyarakat, sementara teori Marxis melihatnya sebagai hasil dari struktur sosial dan ekonomi yang tidak adil. Namun, keduanya setuju bahwa peran sosial wanita sering kali terpinggirkan dan tidak adil. Penting bagi kita untuk memahami perbedaan ini dan bekerja menuju masyarakat yang lebih adil dan setara bagi semua gender.