Pangeran Tanpa Darah dan Gadis Biru **

** Di balik tembok-tembok megah Veilstead Castle, tersembunyi sebuah rahasia kelam. Di sana, hiduplah seorang pangeran vampir bernama Lucian, yang dijuluki "Bloodless Prince" karena ketidakmampuannya untuk merasakan haus darah. Ketidakmampuan ini membuatnya menjadi bahan ejekan dan penghinaan di mata keluarganya, yang menganggapnya sebagai cacat. Lucian, yang terasing dan kesepian, menghabiskan hari-harinya di perpustakaan kuno kastil, mencari jawaban atas misteri ketidakmampuannya. Namun, takdir memiliki rencana lain. Pada suatu malam berbadai, saat Lucian sedang membaca buku kuno tentang makhluk-makhluk mistis, ia mendengar suara tangisan yang lemah di luar jendela. Dengan rasa penasaran, Lucian membuka jendela dan menemukan seorang gadis muda dengan rambut biru kehijauan yang terbaring pingsan di taman. Gadis itu, yang bernama Azcyan, ternyata memiliki rahasia yang sama dengan Lucian: ia juga tidak memiliki darah. Azcyan, yang diusir dari keluarganya karena dianggap sebagai "monster", telah mengembara sendirian selama bertahun-tahun. Ia merasa terhubung dengan Lucian, yang memahami kesedihan dan kesepian yang ia rasakan. Bersama-sama, Lucian dan Azcyan memulai perjalanan untuk mencari jawaban atas misteri ketidakmampuan mereka. Mereka menjelajahi hutan-hutan gelap, bertemu dengan makhluk-makhluk mistis, dan menghadapi bahaya yang mengancam jiwa. Perjalanan mereka tidak hanya membawa mereka lebih dekat kepada kebenaran, tetapi juga menumbuhkan persahabatan yang kuat di antara mereka. Mereka menemukan bahwa meskipun berbeda, mereka memiliki kesamaan yang mendalam: rasa haus akan penerimaan dan keinginan untuk menemukan tempat di dunia yang menganggap mereka sebagai orang asing. Di tengah perjalanan mereka, Lucian dan Azcyan menyadari bahwa mereka bukan hanya dua makhluk yang berbeda, tetapi dua jiwa yang terikat oleh takdir. Mereka menemukan kekuatan dalam perbedaan mereka dan belajar untuk menerima diri mereka sendiri, serta satu sama lain. Kisah mereka adalah bukti bahwa bahkan dalam dunia yang gelap dan penuh bahaya, cinta dan persahabatan dapat ditemukan di tempat yang paling tidak terduga. Dan bahwa perbedaan bukanlah kelemahan, tetapi kekuatan yang dapat membawa kita kepada penemuan diri dan kebahagiaan sejati.