Malam Kelabu Lia dan Sila **

Senja menyapa dengan lembut, namun suasana rumah terasa dingin. Lia dan Sila, dua gadis remaja yang biasanya ceria, terduduk di sofa dengan air mata mengalir deras. Mereka sensitif, mudah tersentuh, dan takut untuk keluar rumah. Dokter telah mendiagnosis bahwa Lia dan Sila memiliki kecenderungan untuk kembali menjadi anak kecil kapan saja dan di mana saja. Keluarga mereka, yang terdiri dari Shani, Gracia, Feni, Jinan, Cindy, dan Celine, memahami kondisi Lia dan Sila. Mereka selalu berusaha untuk memberikan kasih sayang dan perhatian ekstra. Namun, keinginan untuk keluar rumah, untuk merasakan dunia luar, tetaplah terpendam dalam hati Lia dan Sila. Malam tiba, kegelapan menyelimuti rumah. Lia dan Sila tertidur, namun tangisan mereka kembali terdengar. Tangisan tanpa alasan, tangisan yang membuat hati keluarga mereka hancur. Mereka segera berlari ke kamar Lia dan Sila, berusaha menenangkan mereka. Keesokan harinya, demam tinggi melanda Lia dan Sila. Mereka tidak memanggil keluarga mereka, melainkan para bodyguard yang selalu setia menjaga mereka. Mereka meminta para bodyguard untuk menjaga kamar mereka, tidak membiarkan siapa pun masuk kecuali para pelayan yang membawa makanan dan obat. Di balik tangisan dan demam, tersembunyi sebuah kerinduan. Kerinduan untuk merasakan masa kecil yang telah berlalu, kerinduan untuk merasakan kasih sayang dan perlindungan tanpa batas. Lia dan Sila mungkin sedang berjuang dengan perubahan dalam diri mereka, namun keluarga mereka selalu ada untuk mencintai dan mendukung mereka. Wawasan:** Kisah Lia dan Sila mengingatkan kita bahwa setiap orang memiliki perjuangannya sendiri. Terkadang, kita mungkin merasa terjebak dalam masa lalu atau takut untuk menghadapi masa depan. Namun, penting untuk mengingat bahwa kita tidak sendirian. Keluarga, teman, dan orang-orang terkasih selalu ada untuk memberikan dukungan dan cinta yang kita butuhkan.