Fosil Homo Soloensis: Temuan Penting dalam Sejarah Manusia Purb

Pendahuluan: Temuan fosil Homo Soloensis di Ngandong, Blora, merupakan penemuan yang sangat penting dalam sejarah manusia purba. Fosil ini memberikan wawasan baru tentang kehidupan Homo Soloensis dan hubungannya dengan spesies manusia purba lainnya. Bagian: ① Latar Belakang: Homo Soloensis hidup sekitar 300.000 tahun yang lalu dan merupakan spesies manusia purba yang berbeda dari Pithecanthropus. Temuan ini mengungkapkan perbedaan signifikan antara Homo Soloensis dan spesies manusia purba lainnya seperti Homo Neanderthalensis dan Homo Sapiens. ② Karakteristik Fisik: Fosil Homo Soloensis memiliki volume otak sekitar +1000-1 dan tinggi tubuh antara 130-210 cm. Karakteristik ini menunjukkan perbedaan yang jelas dengan spesies manusia purba lainnya. ③ Hubungan dengan Spesies Lain: Temuan fosil Homo Soloensis juga memberikan wawasan tentang hubungan antara spesies manusia purba di Asia. Hal ini menunjukkan bahwa Homo Soloensis memiliki perbedaan yang signifikan dengan spesies manusia purba lainnya di wilayah tersebut. Kesimpulan: Temuan fosil Homo Soloensis di Ngandong, Blora, merupakan penemuan yang sangat penting dalam sejarah manusia purba. Fosil ini memberikan wawasan baru tentang kehidupan Homo Soloensis dan hubungannya dengan spesies manusia purba lainnya. Temuan ini juga mengungkapkan perbedaan yang signifikan antara Homo Soloensis dan spesies manusia purba lainnya seperti Homo Neanderthalensis dan Homo Sapiens.