Mengapa Iblis Menolak untuk Bersujud kepada Adam?

Iblis, yang merupakan salah satu malaikat, menolak untuk bersujud kepada Adam ketika Allah memerintahkan semua malaikat untuk melakukannya. Tindakan ini mengakibatkan Iblis diusir dari surga. Dalam surah Al-Hijr ayat 32, Allah bertanya kepada Iblis mengapa dia tidak mau bersujud bersama-sama dengan mereka yang bersujud. Iblis menjawab dengan sombong bahwa dia tidak akan bersujud kepada manusia yang Allah ciptakan dari tanah kering dan lumpur yang busuk (surah Al-Hijr ayat 33). Pertanyaan yang muncul adalah mengapa Iblis menolak untuk bersujud kepada Adam, padahal dia adalah salah satu malaikat yang seharusnya taat pada perintah Allah. Ada beberapa alasan yang mungkin menjelaskan tindakan Iblis ini. Pertama, Iblis merasa bahwa dia lebih baik daripada Adam. Dia merasa bahwa sebagai malaikat yang diciptakan dari api, dia lebih mulia daripada manusia yang diciptakan dari tanah. Rasa sombong ini membuatnya menolak untuk tunduk kepada Adam. Kedua, Iblis merasa iri terhadap Adam. Allah memberikan kehormatan kepada Adam dengan memberinya kekuasaan atas makhluk lain di bumi. Iblis merasa bahwa dia lebih pantas mendapatkan kehormatan ini daripada Adam. Rasa iri ini membuatnya menolak untuk mengakui kelebihan Adam. Ketiga, Iblis ingin membuktikan bahwa dia bisa melawan perintah Allah. Dia ingin menunjukkan bahwa dia memiliki kebebasan untuk memilih dan tidak terikat pada perintah Tuhan. Tindakan ini merupakan bentuk pemberontakan dan keinginan untuk menjadi setara dengan Allah. Keempat, Iblis ingin menggoda Adam agar melakukan dosa. Dengan menolak untuk bersujud kepada Adam, Iblis berharap dapat mempengaruhi Adam untuk melakukan perbuatan yang melanggar perintah Allah. Iblis ingin membuktikan bahwa manusia juga bisa jatuh ke dalam dosa dan tidak sempurna seperti yang Allah katakan. Dalam surah Al-Hijr ayat 34-35, Allah mengutuk Iblis dan mengusirnya dari surga. Tindakan Iblis ini menjadi pelajaran bagi manusia untuk tidak terjebak dalam kesombongan, iri hati, dan pemberontakan terhadap perintah Allah. Kita harus selalu mengingat bahwa taat pada perintah Allah adalah kunci untuk mendapatkan keberkahan dan kebahagiaan dalam hidup kita.