Pendidikan sebagai Investasi Masa Depan

Ketika berbicara tentang pendidikan, kita sering kali terfokus pada siswa dan guru di dalam kelas. Namun, kita sering lupa bahwa di balik setiap siswa ada orang tua yang berjuang untuk membiayai pendidikan anak-anak mereka. Bagi banyak keluarga, mengikatkan diri pada biaya pendidikan selama belasan tahun bukanlah perkara yang mudah. Kisah seorang anak yang bercita-cita tinggi namun terbatas secara finansial dapat memberikan wawasan tentang tantangan yang dihadapi oleh banyak keluarga. Ayah sang anak, yang bekerja sebagai buruh, sangat prihatin dengan biaya pendidikan yang harus ditanggung. Setiap kali anaknya menyebutkan keinginannya untuk melanjutkan sekolah, ayahnya terlihat khawatir. Mungkin sebaiknya sang anak pulang saja, melupakan keinginannya untuk sekolah, dan mengikuti jejak beberapa abang dan sepupunya yang menjadi kuli. Namun, bukan hanya ayah sang anak yang merasa cemas. Setiap wajah orang tua di depannya juga mencerminkan kekhawatiran yang sama. Mereka tidak hanya duduk di bangku panjang itu, tetapi pikiran mereka melayang ke pasar atau ke keramba di kepian laut, membayangkan anak-anak mereka bekerja sebagai pesuruh di sana. Para orang tua ini tidak yakin bahwa pendidikan yang mereka mampu biayai hingga tingkat SMP akan mampu menerangi masa depan keluarga mereka. Pagi ini mereka terpaksa berada di sekolah ini untuk menghindari celaan masyarakat karena tidak menyekolahkan anak-anak mereka atau sebagai korban tuntutan zaman baru, yaitu tuntutan untuk memerdekakan anak-anak dari buta huruf. Di antara para orang tua dan anak-anak yang duduk di depannya, ada seorang anak laki-laki kecil yang kotor dengan rambut keriting merah. Ia meronta-ronta dari pegangan ayahnya yang tidak beralas kaki dan mengenakan celana kain belacu. Sang anak ini tidak dikenal oleh si penulis. Pendidikan adalah investasi masa depan. Meskipun tantangan finansial seringkali menghalangi keluarga untuk memberikan pendidikan yang layak bagi anak-anak mereka, penting bagi kita semua untuk mendukung dan memahami perjuangan mereka. Pendidikan bukan hanya tanggung jawab sekolah dan guru, tetapi juga tanggung jawab kita sebagai masyarakat. Dengan memberikan kesempatan yang adil bagi setiap anak untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas, kita dapat membantu menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi mereka dan keluarga mereka.