Kasih Sayang Tak Terbatas: Kisah Persaudaraan di JKT48 **

** Senja menyapa Theater JKT48, menyelimuti ruangan dengan cahaya keemasan. Di dalam, Shani, Gracia, dan Oniel, tiga kakak beradik anggota JKT48, tengah berlatih dengan semangat. Di bangku penonton, Lia dan Sila, adik-adik mereka, setia menemani. Tawa dan canda mereka bergema di ruangan, menciptakan suasana hangat. Namun, takdir berkata lain. Sebuah kejadian tak terduga terjadi. Lia dan Sila, yang asyik berbincang, tiba-tiba terjatuh dari kursi penonton. Kaki mereka terluka, jahitan lama terbuka, dan darah mengucur deras. Lia dan Sila menahan rasa sakit, tak ingin mengganggu latihan kakak-kakaknya. Mereka berbisik, "Kita bisa sendiri, Kak. Jangan khawatir." Freya, salah satu member JKT48, melihat kejadian itu. Dengan sigap, ia menghampiri Shani, Gracia, dan Oniel, memberitahu mereka tentang kondisi Lia dan Sila. Shani, Gracia, dan Oniel langsung berlari menghampiri Lia dan Sila. "Lia, Sila, kenapa kalian tidak bilang?" tanya Shani dengan nada khawatir. Lia dan Sila berusaha menghindar, tak ingin menunjukkan luka mereka. "Kami baik-baik saja, Kak," jawab mereka seraya mencoba berdiri. Melihat adik-adiknya menahan sakit, Shani langsung mengambil tindakan. "Gracia, Oniel, tolong tahan Lia dan Sila. Kalau perlu, gendong saja mereka!" perintah Shani. Lia dan Sila berusaha melawan, namun Gracia dan Oniel dengan sigap menggendong mereka. Shani dengan lembut memeriksa luka mereka. "Kalian harus segera ke dokter," kata Shani tegas. Lia dan Sila akhirnya mengakui rasa sakit mereka. "Maaf, Kak. Kami tidak ingin mengganggu latihan kalian," ucap Lia dengan suara lirih. Shani tersenyum lembut. "Kalian adalah keluarga. Kebahagiaan kalian adalah prioritas kami. Jangan pernah ragu untuk meminta bantuan," kata Shani. Kejadian itu menjadi pelajaran berharga bagi mereka. Persaudaraan mereka, yang terjalin erat, menjadi bukti kasih sayang tak terbatas yang tak terpisahkan.