Semut, Belalang, dan Musim Panas yang Terlupakan **

Di sebuah padang rumput yang luas dan hijau, hiduplah seekor semut kecil bernama Anto. Anto adalah semut yang rajin dan pekerja keras. Setiap hari, dia bekerja tanpa lelah mengumpulkan makanan untuk musim dingin yang akan datang. Dia tahu bahwa musim dingin akan datang dengan dingin dan salju yang tebal, dan dia harus siap untuk menghadapi masa-masa sulit itu. Di dekat sarang Anto, hiduplah seekor belalang bernama Bel. Bel adalah belalang yang suka bersenang-senang dan tidak pernah memikirkan masa depan. Dia menghabiskan waktunya dengan bernyanyi, menari, dan bermain di bawah sinar matahari. Dia tidak pernah mau bekerja dan menganggap Anto terlalu serius. "Kenapa kamu selalu bekerja keras, Anto?" tanya Bel suatu hari. "Lihatlah, matahari bersinar terang, bunga-bunga bermekaran, dan burung-burung berkicau. Nikmatilah hidup, janganlah terlalu memikirkan masa depan!" Anto tersenyum dan berkata, "Aku tahu, Bel, tapi aku harus bersiap untuk musim dingin. Saat salju turun dan makanan sulit ditemukan, aku akan bersyukur karena telah bekerja keras." Bel hanya tertawa dan berkata, "Kamu terlalu khawatir, Anto. Aku yakin kita akan menemukan makanan yang cukup saat musim dingin tiba." Hari demi hari berlalu, dan musim panas pun berganti menjadi musim gugur. Daun-daun di pohon mulai menguning dan berguguran. Suhu udara pun semakin dingin. Anto terus bekerja keras mengumpulkan makanan, sementara Bel masih asyik bermain dan bernyanyi. Suatu hari, hujan turun dengan deras. Angin bertiup kencang dan langit menjadi gelap. Belalang yang sedang bermain di padang rumput terkejut dan ketakutan. Dia tidak punya tempat berlindung dan kedinginan. "Anto, tolong aku!" teriak Bel. "Aku kedinginan dan lapar. Aku tidak punya tempat berlindung." Anto mendengar teriakan Bel dan segera keluar dari sarangnya. Dia melihat Belalang yang kedinginan dan ketakutan. Anto merasa kasihan pada Bel, meskipun dia tahu bahwa Bel tidak pernah mau bekerja keras seperti dirinya. "Ayo, Bel, ikut aku ke sarangku," kata Anto. "Aku punya makanan dan tempat berlindung untukmu." Belalang sangat bersyukur atas kebaikan Anto. Dia mengikuti Anto ke sarangnya dan berterima kasih atas bantuannya. Anto dan Belalang pun menghabiskan musim dingin bersama di sarang Anto. Anto berbagi makanan dan tempat berlindung dengan Belalang. Belalang belajar bahwa bekerja keras dan bersiap untuk masa depan sangat penting. Sejak saat itu, Belalang tidak lagi suka bersenang-senang dan mengabaikan masa depan. Dia belajar untuk bekerja keras dan bersiap untuk masa-masa sulit. Dia juga belajar bahwa persahabatan dan kebaikan sangat penting dalam hidup. Pesan Moral:** Fabel ini mengajarkan kita bahwa bekerja keras dan bersiap untuk masa depan sangat penting. Kita tidak boleh hanya menikmati hidup tanpa memikirkan konsekuensinya. Kita juga harus belajar untuk membantu orang lain yang membutuhkan, meskipun mereka pernah bersikap buruk kepada kita.