Membedah Kesalahpahaman: Mengapa Al-Qur'an Tidak Memiliki Nama Lain

Dalam perjalanan memahami Al-Qur'an, seringkali kita menemukan pertanyaan yang mengusik pikiran: mengapa kitab suci umat Islam ini tidak memiliki nama lain? Pertanyaan ini muncul dari kebiasaan kita yang mengenal kitab suci agama lain dengan berbagai sebutan. Namun, Al-Qur'an, kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, hanya dikenal dengan satu nama. Artikel ini akan menelusuri jawaban atas pertanyaan tersebut, membedah kesalahpahaman yang mungkin muncul, dan menjelaskan mengapa Al-Qur'an hanya memiliki satu nama yang sakral.

Al-Qur'an: Nama yang Mencerminkan Isi dan Fungsi

Nama "Al-Qur'an" sendiri memiliki makna yang mendalam dan mencerminkan isi dan fungsi kitab suci ini. "Al-Qur'an" berasal dari kata "qara'a" yang berarti "membaca" atau "mengucapkan". Nama ini menunjukkan bahwa Al-Qur'an adalah kitab yang harus dibaca, dipelajari, dan diamalkan. Lebih dari sekadar kumpulan kata-kata, Al-Qur'an adalah wahyu Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril.

Mengapa Tidak Ada Nama Lain?

Keunikan Al-Qur'an terletak pada sifatnya sebagai wahyu Allah yang langsung diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Tidak seperti kitab suci agama lain yang mungkin mengalami proses penyusunan dan pengumpulan oleh para pengikutnya, Al-Qur'an telah lengkap dan utuh sejak awal. Hal ini menjadikan Al-Qur'an sebagai kitab suci yang memiliki otoritas mutlak dan tidak perlu diberi nama lain.

Kesalahpahaman yang Sering Muncul

Salah satu kesalahpahaman yang sering muncul adalah anggapan bahwa Al-Qur'an tidak memiliki nama lain karena dianggap sebagai kitab suci yang "terbatas" atau "eksklusif". Padahal, Al-Qur'an justru merupakan kitab suci yang universal, yang berisi ajaran-ajaran yang berlaku untuk seluruh umat manusia.

Kesimpulan

Al-Qur'an, kitab suci umat Islam, hanya memiliki satu nama yang sakral: "Al-Qur'an". Nama ini mencerminkan isi dan fungsi kitab suci ini sebagai wahyu Allah yang harus dibaca, dipelajari, dan diamalkan. Keunikan Al-Qur'an sebagai wahyu yang langsung diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW menjadikan kitab suci ini memiliki otoritas mutlak dan tidak perlu diberi nama lain. Kesalahpahaman yang sering muncul terkait dengan nama Al-Qur'an perlu diluruskan, karena Al-Qur'an adalah kitab suci yang universal dan berisi ajaran-ajaran yang berlaku untuk seluruh umat manusia.