Hubungan Tegangan dan Kuat Arus pada Resistor

Dalam percobaan hubungan tegangan (V) dengan kuat arus (I) pada resistor, dihasilkan grafik V-I seperti yang terlihat pada gambar di samping. Grafik ini menunjukkan hubungan antara tegangan yang diberikan pada resistor dan kuat arus yang mengalir melalui resistor tersebut. Dalam kasus ini, jika tegangan (V) yang diberikan adalah 5,0 volt, kita perlu mencari tahu besar kuat arus (I) yang mengalir melalui resistor. Untuk melakukan ini, kita dapat menggunakan persamaan hukum Ohm, yaitu V = I * R, di mana V adalah tegangan, I adalah kuat arus, dan R adalah resistansi resistor. Namun, dalam kasus ini, nilai resistansi resistor tidak diberikan. Oleh karena itu, kita tidak dapat langsung menghitung besar kuat arus yang mengalir. Namun, kita masih dapat memberikan beberapa informasi yang berguna. Pertama, kita dapat melihat dari grafik bahwa hubungan antara tegangan dan kuat arus pada resistor adalah linier. Ini berarti bahwa semakin besar tegangan yang diberikan, semakin besar pula kuat arus yang mengalir melalui resistor. Dalam kasus ini, jika tegangan yang diberikan adalah 5,0 volt, kita dapat mengharapkan bahwa kuat arus yang mengalir juga akan cukup besar. Namun, untuk memberikan jawaban yang lebih spesifik, kita perlu mengetahui nilai resistansi resistor. Jika nilai resistansi resistor diberikan, kita dapat menghitung besar kuat arus yang mengalir menggunakan persamaan hukum Ohm. Dalam kesimpulan, dari percobaan hubungan tegangan dengan kuat arus pada resistor, jika tegangan yang diberikan adalah 5,0 volt, kita tidak dapat langsung menghitung besar kuat arus yang mengalir tanpa mengetahui nilai resistansi resistor. Namun, kita dapat menyimpulkan bahwa semakin besar tegangan yang diberikan, semakin besar pula kuat arus yang mengalir melalui resistor.