Peran Rasulullah dan Ulama dalam Menggelorakan Semangat Cinta Tanah Air

Rasulullah saw. dan ulama memiliki peran penting dalam menggelorakan semangat cinta tanah air. Kisah tentang kecintaan terhadap tanah air digelorakan oleh mereka, baik melalui kata-kata maupun tindakan nyata. Dalam sebuah peristiwa, Rasulullah saw. menunjukkan rasa rindunya terhadap Mekah yang subur dan indah dengan aliran sungainya. Hal ini menunjukkan betapa Rasulullah saw. mencintai tanah airnya. Selain Rasulullah saw., dua ulama karismatik, yaitu K.H. A. Wahab Hasbullah dan K.H. Hasyim Asy'ari, juga memiliki peran besar dalam menggelorakan semangat perlawanan terhadap penjajahan Belanda. K.H. Hasyim Asy'ari mengeluarkan fatwa jihad yang menjadi acuan utama bagi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dalam memutuskan fatwa Resolusi Jihad pada tanggal 22 Oktober 1945. Fatwa ini memperkuat semangat perlawanan rakyat terhadap penjajahan, terutama dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Sementara itu, K.H. A. Wahab Hasbullah menciptakan mars Syubbanul Watan (Pemuda Cinta Tanah Air) yang berhasil menyulut semangat anti penjajahan di seluruh Nusantara. Mars ini masih terus berkumandang hingga saat ini, menginspirasi generasi muda untuk mencintai tanah air mereka. Kedua ulama ini juga meyakini bahwa cinta tanah air adalah bagian dari iman, sehingga semangat perlawanan terhadap penjajahan tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga spiritual. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Rasulullah saw. dan ulama memiliki peran yang sangat penting dalam menggelorakan semangat cinta tanah air. Melalui kata-kata dan tindakan mereka, mereka berhasil menginspirasi dan memotivasi rakyat untuk mencintai dan memperjuangkan tanah air mereka. Semangat ini terus hidup hingga saat ini, mengingatkan kita akan pentingnya mencintai dan mempertahankan tanah air kita.