Dampak Pencemaran Sungai Brantas terhadap Ekosistem Hilir

Sungai Brantas, yang membentang sepanjang 320 kilometer di Jawa Timur, merupakan sumber kehidupan bagi jutaan orang. Sungai ini menyediakan air minum, irigasi untuk pertanian, dan sumber mata pencaharian bagi nelayan dan penduduk di sekitarnya. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, Sungai Brantas telah mengalami pencemaran yang serius, mengancam keberlangsungan ekosistem hilirnya. Pencemaran ini berasal dari berbagai sumber, termasuk limbah industri, rumah tangga, dan pertanian. Dampaknya sangat terasa pada kehidupan biota air, kualitas air, dan kesehatan masyarakat di sekitar sungai.

Dampak Pencemaran terhadap Biota Air

Pencemaran Sungai Brantas telah menyebabkan penurunan populasi dan keragaman biota air. Limbah industri yang mengandung logam berat, pestisida, dan bahan kimia berbahaya lainnya telah mencemari air sungai, menyebabkan kematian ikan, udang, dan hewan air lainnya. Selain itu, limbah organik dari rumah tangga dan pertanian menyebabkan pertumbuhan alga yang berlebihan (blooming), yang menguras oksigen terlarut dalam air. Kondisi ini membuat biota air sulit bernapas dan akhirnya mati.

Dampak Pencemaran terhadap Kualitas Air

Pencemaran Sungai Brantas juga berdampak buruk pada kualitas air. Limbah industri dan rumah tangga mengandung bahan organik dan anorganik yang menyebabkan peningkatan kadar BOD (Biochemical Oxygen Demand) dan COD (Chemical Oxygen Demand) dalam air. Hal ini menunjukkan bahwa air sungai tercemar oleh bahan organik yang membutuhkan oksigen untuk terurai. Selain itu, limbah industri juga mengandung logam berat, seperti merkuri, timbal, dan kadmium, yang dapat terakumulasi dalam tubuh biota air dan manusia.

Dampak Pencemaran terhadap Kesehatan Masyarakat

Pencemaran Sungai Brantas berdampak langsung pada kesehatan masyarakat di sekitarnya. Air sungai yang tercemar dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti diare, kolera, dan tifus. Selain itu, konsumsi ikan dan kerang yang terkontaminasi logam berat dapat menyebabkan keracunan dan gangguan kesehatan jangka panjang.

Upaya Penanganan Pencemaran

Untuk mengatasi masalah pencemaran Sungai Brantas, diperlukan upaya yang komprehensif dan terpadu. Pemerintah, industri, dan masyarakat harus bekerja sama untuk mengurangi sumber pencemaran dan meningkatkan kualitas air sungai. Beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain:

* Penerapan teknologi ramah lingkungan: Industri harus menggunakan teknologi yang lebih ramah lingkungan untuk mengurangi limbah berbahaya yang dibuang ke sungai.

* Pengolahan limbah: Pembuangan limbah rumah tangga dan industri harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai.

* Peningkatan kesadaran masyarakat: Masyarakat harus di edukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan sungai dan menghindari pembuangan sampah ke sungai.

* Penegakan hukum: Pemerintah harus tegas dalam menindak perusahaan yang membuang limbah berbahaya ke sungai.

Kesimpulan

Pencemaran Sungai Brantas merupakan masalah serius yang mengancam keberlangsungan ekosistem hilirnya dan kesehatan masyarakat di sekitarnya. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya yang komprehensif dan terpadu dari berbagai pihak. Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat, menerapkan teknologi ramah lingkungan, dan menegakkan hukum, diharapkan kualitas air Sungai Brantas dapat dipulihkan dan ekosistem hilirnya dapat terjaga.