Kondisi Bumi Sebelum Manusia Menemukan Plastik 2.

Sebelum manusia menemukan plastik, bumi mengalami kondisi yang sangat berbeda dari saat ini. Tanpa adanya plastik, lingkungan kita terjaga dengan baik dan tidak tercemar oleh limbah plastik yang merusak ekosistem dan kesehatan makhluk hidup. Pada masa itu, hutan-hutan masih luas dan hijau, dengan keanekaragaman hayati yang tinggi. Sungai-sungai masih jernih dan bersih, sementara laut masih dipenuhi dengan kehidupan laut yang beragam. Udara segar dan bersih masih dapat dihirup oleh manusia tanpa adanya polusi udara dari emisi kendaraan atau pabrik. Tanah juga masih subur dan kaya akan nutrisi, memungkinkan pertanian yang berkelanjutan dan produksi makanan yang mencukupi. Tanaman dan hewan hidup dalam keseimbangan alamiah, tanpa adanya gangguan dari aktivitas manusia yang merusak lingkungan. Namun, setelah manusia menemukan plastik, kondisi bumi berubah secara drastis. Plastik menjadi salah satu penyebab utama pencemaran lingkungan di seluruh dunia. Limbah plastik yang tidak terurai dengan cepat mencemari lautan, sungai-sungai, dan hutan-hutan di seluruh dunia. Plastik juga menjadi ancaman bagi kehidupan laut karena hewan-hewan laut sering kali tertipu oleh sampah plastik sebagai makanan mereka. Bahkan mikroplastik telah ditemukan dalam rantai makanan laut yang dapat mencapai manusia melalui konsumsi ikan atau seafood. Selain itu, produksi plastik juga memiliki dampak negatif pada perubahan iklim. Proses pembuatan plastik menghasilkan emisi gas rumah kaca yang berkontribusi pada pemanasan global dan perubahan iklim yang kita alami saat ini. Dalam upaya untuk mengatasi masalah ini, penting bagi kita untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai