Memahami Konsep Allah dalam Islam: Kajian atas Sifat Wujud, Qidam, dan Baqa

Pemahaman mengenai Tuhan merupakan pondasi utama dalam membangun keimanan dalam Islam. Keyakinan akan eksistensi Allah SWT dan sifat-sifat-Nya menjadi pintu gerbang untuk memahami ajaran Islam secara keseluruhan. Di antara sekian banyak sifat Allah yang maha sempurna, terdapat tiga sifat yang menjadi inti pembahasan dalam teologi Islam, yaitu wujud, qidam, dan baqa. Ketiga sifat ini saling terkait erat dan memberikan gambaran tentang keagungan dan keesaan Allah SWT.

Hakikat Wujud Allah: Mutlak dan Tak Terbatas

Wujud Allah, atau eksistensi Allah, merupakan konsep fundamental dalam Islam. Berbeda dengan wujud makhluk yang terbatas dan bergantung, wujud Allah bersifat mutlak, tidak bergantung pada apa pun, dan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Keberadaan-Nya merupakan keniscayaan yang tidak memerlukan bukti atau pembuktian. Al-Quran menegaskan bahwa Allah adalah Al-Awwal (Yang Awal) dan Al-Akhir (Yang Akhir), menunjukkan bahwa wujud-Nya tidak memiliki permulaan dan tidak akan berakhir.

Qidam: Keberadaan Allah yang Azali

Sifat qidam Allah merujuk pada keazalian-Nya, yaitu keberadaan-Nya yang tanpa permulaan. Allah SWT selalu ada, dan tidak ada sesuatu pun yang mendahului-Nya. Konsep qidam ini menolak segala bentuk penciptaan atau penciptaan bersama dalam konteks keberadaan Allah. Al-Quran dengan tegas menyatakan bahwa Allah tidak dilahirkan dan tidak melahirkan, menegaskan keesaan dan keabadian-Nya.

Baqa: Keabadian Allah yang Abadi

Baqa, atau keabadian, merupakan sifat Allah yang menunjukkan bahwa keberadaan-Nya tidak akan pernah berakhir. Berbeda dengan makhluk yang fana dan akan musnah, Allah SWT bersifat abadi dan kekal. Sifat baqa ini merupakan konsekuensi logis dari sifat wujud dan qidam Allah. Jika Allah adalah wujud yang mutlak dan azali, maka sudah pasti Dia juga bersifat abadi dan tidak akan pernah sirna.

Pemahaman yang mendalam mengenai sifat wujud, qidam, dan baqa Allah SWT merupakan landasan penting dalam menguatkan keimanan seorang Muslim. Keyakinan akan eksistensi Allah yang mutlak, azali, dan abadi akan melahirkan rasa penghambaan yang tulus dan mendorong manusia untuk senantiasa beribadah dan mendekatkan diri kepada-Nya. Melalui pemahaman yang benar tentang sifat-sifat Allah, seorang Muslim dapat mengarahkan hidupnya sesuai dengan tuntunan-Nya dan meraih kebahagiaan hakiki di dunia dan akhirat.