Tanggal 10 dalam Mitologi dan Folklore Jepang: Sebuah Tinjauan

Angka 10 memiliki makna khusus dalam mitologi dan folklore Jepang. Sejak zaman kuno, orang Jepang telah mengaitkan berbagai kepercayaan dan tradisi dengan tanggal 10 di setiap bulan. Dari festival keagamaan hingga legenda rakyat, angka 10 muncul berulang kali sebagai angka yang signifikan dalam budaya Jepang. Mari kita telusuri lebih dalam makna dan peran tanggal 10 dalam mitologi serta cerita rakyat Negeri Matahari Terbit ini.

Festival Tori no Ichi pada Tanggal 10

Salah satu perayaan paling terkenal yang terkait dengan tanggal 10 adalah festival Tori no Ichi. Festival ini diadakan setiap tanggal 10 November di kuil-kuil Otori di seluruh Jepang. Tori no Ichi berarti "Pasar Ayam" dan merupakan festival untuk memohon keberuntungan dalam bisnis. Pengunjung membeli kumade, semacam penggaruk bambu yang dihias, sebagai jimat keberuntungan. Tradisi ini berakar pada kepercayaan bahwa tanggal 10 membawa energi positif untuk kesuksesan finansial.

Legenda Juubi dan Tanggal 10

Dalam mitologi Jepang, terdapat makhluk legendaris bernama Juubi atau "Ekor Sepuluh". Juubi digambarkan sebagai monster raksasa dengan sepuluh ekor yang memiliki kekuatan luar biasa. Legenda menyebutkan bahwa Juubi muncul setiap tanggal 10 untuk menghancurkan dunia. Namun, pahlawan mitologis berhasil mengalahkan dan menyegel kekuatannya. Cerita ini menekankan signifikansi tanggal 10 sebagai momen penting dalam pertarungan antara kebaikan dan kejahatan.

Tradisi Jūya pada Tanggal 10

Jūya, yang berarti "Malam Kesepuluh", adalah tradisi Buddhis yang diperingati pada tanggal 10 setiap bulan. Pada malam ini, umat Buddha melakukan meditasi dan pembacaan sutra khusus. Mereka percaya bahwa tanggal 10 memiliki energi spiritual yang kuat, sehingga doa dan meditasi pada hari itu dianggap lebih efektif. Tradisi ini menunjukkan pentingnya tanggal 10 dalam praktik keagamaan Jepang.

Kisah Rakyat Jūbei Yagyu dan Tanggal 10

Tokoh legendaris dalam sejarah Jepang, Jūbei Yagyu, juga terkait dengan angka 10. Namanya sendiri mengandung karakter kanji untuk "sepuluh". Menurut cerita rakyat, Jūbei lahir pada tanggal 10 dan mencapai pencerahan spiritual pada usia 10 tahun. Kisah-kisah tentang kepahlawanannya sering dikaitkan dengan tanggal 10, memperkuat kepercayaan bahwa hari ini membawa keberuntungan dan kekuatan khusus.

Kepercayaan Tentang Jūgatsu (Bulan Kesepuluh)

Dalam kalender tradisional Jepang, bulan Oktober disebut Jūgatsu atau "Bulan Kesepuluh". Bulan ini dianggap sebagai waktu yang penuh berkah, di mana para dewa turun ke bumi untuk membantu panen. Banyak festival panen diadakan selama bulan ini, dengan perayaan puncak pada tanggal 10. Kepercayaan ini menekankan hubungan antara angka 10, kesuburan, dan berkah ilahi dalam budaya Jepang.

Mitos Jūjin dan Tanggal 10

Dalam mitologi Shinto, terdapat kelompok dewa yang disebut Jūjin atau "Sepuluh Dewa". Mereka dipercaya muncul setiap tanggal 10 untuk memberkati manusia dengan kebijaksanaan dan perlindungan. Ritual khusus dilakukan di kuil-kuil pada tanggal ini untuk menghormati Jūjin. Mitos ini memperkuat gagasan bahwa tanggal 10 adalah waktu istimewa untuk koneksi antara dunia manusia dan ilahi.

Pengaruh Tanggal 10 dalam Seni dan Sastra Jepang

Signifikansi tanggal 10 juga tercermin dalam karya seni dan sastra Jepang. Banyak puisi haiku dan lukisan ukiyo-e yang menggambarkan pemandangan atau peristiwa pada tanggal 10. Dalam novel-novel klasik seperti "Genji Monogatari", tanggal 10 sering menjadi latar waktu untuk adegan-adegan penting. Hal ini menunjukkan bagaimana kepercayaan tentang tanggal 10 telah meresap ke dalam ekspresi budaya Jepang.

Tanggal 10 memiliki tempat istimewa dalam mitologi dan folklore Jepang. Dari festival keagamaan hingga legenda pahlawan, angka ini muncul berulang kali sebagai simbol kekuatan, keberuntungan, dan koneksi spiritual. Kepercayaan ini telah membentuk berbagai aspek budaya Jepang, dari praktik keagamaan hingga seni dan sastra. Meskipun makna spesifik dapat bervariasi, jelas bahwa tanggal 10 dianggap sebagai waktu yang penuh potensi dan signifikansi dalam pandangan dunia tradisional Jepang. Pemahaman tentang pentingnya tanggal ini memberikan wawasan mendalam tentang cara orang Jepang memandang waktu, spiritualitas, dan hubungan mereka dengan alam semesta.