Keajaiban Ampunan Allah dan Kehidupan yang Optimis

Allah sangat sayang kepada hamba-hambaNya dan ampunan-Nya sangat luas, asalkan kita kembali kepada-Nya dengan sungguh-sungguh. Manusia hidup di dunia untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Menyeru pada harapan dan Ta'ala adalah sikap hidup optimis dan sabar. Dalam menjalani kehidupan, kita harus memiliki sikap optimis dan sabar serta pantang menyerah meskipun tergoda dengan urusan dunia. Sebaliknya, kita harus menjauhi sikap pesimis dan putus asa. Surat Al-Balad ayat 1-10, Az-Zumar ayat 53, dan Al-Baqarah mengajarkan tentang pentingnya memiliki sikap hidup yang optimis dan sabar. Dalam surat tersebut, Allah menunjukkan dua jalan, yaitu jalan kebenaran dan jalan kehancuran. Larangan berputus asa atas rahmat Allah dijelaskan dalam surat An-Nisa ayat 84. Pernyataan di bawah merupakan penjelasan isi kandungan surat Az-Zumar ayat 53, yaitu perintah untuk hidup seimbang antara dunia dan akhirat serta sabar dalam menghadapi ujian. Lafadz "apakah dia mengira bahwa Allah Swt tidak melihatnya?" menegaskan bahwa Allah menerima taubat dari hamba-Nya. Dalam surat An-Nisa' ayat 145, Allah menerima taubat dari hamba-Nya, sementara orang-orang kafir akan ditempatkan pada tingkatan neraka yang paling bawah. Kesimpulannya, kehidupan yang optimis dan penuh ampunan Allah adalah kunci untuk meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.