Perkembangan Nasionalisme Mesir pada Abad ke-19 dan Awal Abad ke-2

Sejak dibukanya Terusan Suez pada tahun 1869, Mesir semakin terlibat dalam hubungan dengan negara-negara Barat, terutama Inggris dan Prancis. Pada saat itu, Mesir membutuhkan dana untuk membayar utang-utangnya dan akhirnya meminjam uang dari Inggris dan Prancis. Sebagai imbalannya, Mesir harus memberikan sebagian besar saham Terusan Suez kepada Inggris. Campur tangan Inggris dan Prancis dalam pemerintahan Mesir, terutama dalam saham-saham Terusan Suez, menimbulkan kekecewaan di kalangan rakyat Mesir. Pada tahun 1881, muncul gerakan Arabi Pasha yang awalnya hanya merupakan gerakan anti orang asing, tetapi kemudian berkembang menjadi gerakan untuk menuntut perubahan sistem pemerintahan. Gerakan ini dipimpin oleh Arabi Pasha dan dipengaruhi oleh Jamaluddin al-Afghani, seorang intelektual yang mengajar di Mesir. Pemberontakan Arabi Pasha sangat mengancam kedudukan Inggris dan Prancis di Mesir, sehingga akhirnya mereka berhasil menumpas gerakan ini. Perkembangan nasionalisme Mesir juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lainnya. Pertama, adanya gerakan Wahabi yang awalnya merupakan gerakan agama, tetapi kemudian juga membangkitkan semangat politik dan nasionalisme Mesir. Kedua, pengaruh Revolusi Prancis yang dibawa oleh Napoleon Bonaparte ketika ia mendarat di Mesir. Revolusi Prancis ini menimbulkan pemikiran liberal dan nasionalisme di kalangan rakyat Mesir. Ketiga, munculnya kaum intelektual yang berpaham modern dan memiliki pengaruh dalam masyarakat Mesir. Keempat, adanya Gerakan Pan Arab yang menganjurkan persatuan semua bangsa Arab untuk mencapai kemerdekaan. Meskipun pemberontakan Arabi Pasha berhasil dipadamkan, cita-cita dan perjuangan Arabi Pasha tetap menjadi sumber inspirasi bagi perkembangan nasionalisme bangsa Mesir. Pada tanggal 7 Desember 1907, diadakan kongres nasional pertama di Mesir dengan tujuan untuk mencapai kemerdekaan dari Inggris yang berusaha menguasai wilayah Asia-Afrika. Dengan demikian, perkembangan nasionalisme Mesir pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti campur tangan Inggris dan Prancis, gerakan Arabi Pasha, gerakan Wahabi, pengaruh Revolusi Prancis, kehadiran kaum intelektual, dan Gerakan Pan Arab. Semua faktor ini berkontribusi dalam membangkitkan semangat nasionalisme di kalangan rakyat Mesir dan memperjuangkan kemerdekaan negara mereka.