Persepsi Siswa terhadap Kurikulum Merdeka di SMA

Saya kurang setuju dengan pendapat beberapa guru di SMA, yang sepertinya belum memahami sepenuhnya konsep dari kurikulum merdeka. Beberapa dari mereka masih cenderung mengajar dengan menggunakan metode dan materi pelajaran lama seperti K13, tanpa benar-benar menyelaraskan diri dengan semangat perubahan dalam dunia pendidikan saat ini. Salah satu hal yang menjadi sorotan bagi saya adalah pemberian tugas rumah oleh sebagian guru. Terutama jika tugas tersebut diberikan dalam bentuk kerja kelompok. Meskipun kolaborasi antarsiswa penting untuk pengembangan keterampilan sosial, namun seringkali waktu yang harus dialokasikan untuk mengerjakan tugas tersebut cukup melelahkan dan membuat siswa jauh lebih sibuk diluar jam sekolah. Pekerjaan rumah seharusnya tidak hanya fokus pada akademis semata, tetapi juga memberi ruang bagi siswa untuk menjalani kehidupannya diluar lingkungan sekolah. Setiap individu memiliki hak atas waktu luang mereka sendiri; entah itu digunakan bersama keluarga atau mengejar passion serta hobi pribadi sebagai bagian penting dari perkembangan kepribadian. Melihat diversitas karakteristik siswa SMAN 8 Balikpapan yang beragam mulai dari aspek ekonomi hingga masalah personal lainnya, sangatlah vital bahwa sekolah dapat menciptakan kesepakatan tengah guna mendukung proses pembelajaran secara inklusif dan bermakna bagi semua murid-muridnya. Terakhir tapi tak kalah penting adalah perlunya dialog terbuka antara para pemegang kebijakan pendidikan termasuk guru-guru agar visi kurikulum merdeka bisa direalisasikan sesuai harapan demi masa depan generasi bangsa kita.