Dasar-dasar Fisika dan Energi Listrik

1. Benda yang sedikit ditolak oleh magnet disebut benda magnetik lemah. Benda-benda ini memiliki sedikit muatan magnetik dan tidak dapat menarik atau menolak magnet dengan kuat. 2. Plastik dan kertas merupakan contoh bahan non-logam. Bahan-bahan ini tidak memiliki sifat konduktivitas listrik yang tinggi dan biasanya digunakan sebagai bahan isolasi. 3. Arah garis gaya magnet berasal dari kutub utara menuju kutub selatan magnet. Garis-garis ini menggambarkan arah pergerakan gaya magnet dan menunjukkan bagaimana magnet saling menarik atau menolak satu sama lain. 4. Jarak antara dua kutub magnet diperkecil maka gaya magnetnya menjadi lebih kuat. Hal ini disebabkan oleh hukum kuadrat jarak, yang menyatakan bahwa gaya magnetik antara dua kutub berbanding lurus dengan kuadrat jarak antara mereka. 5. Ketika aki disetrum, terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kimia. Energi listrik yang disimpan dalam aki diubah menjadi energi kimia melalui proses reaksi kimia di dalam sel aki. 6. Pembuatan sel listrik berdasarkan cahaya matahari disebut fotovoltaik. Teknologi ini memanfaatkan sifat-sifat fisik bahan semikonduktor untuk mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik. 7. Kekuatan magnet alam dipengaruhi oleh Planet Bumi. Medan magnet bumi terbentuk oleh gerakan konduktor cairan di dalam inti bumi dan berfungsi untuk melindungi bumi dari radiasi kosmik dan melindungi planet dari serangan magnetik dari luar angkasa. 8. Cara menghasilkan energi listrik dengan membuat pembangkit adalah dengan menggunakan berbagai sumber energi, seperti uap, air, angin, atau bahan bakar fosil. Pembangal, yang kemudian digunakan untuk memanaskan air dan menghasilkan uap. Uap ini kemudian digunakan untuk memutar turbin yang terhubung dengan generator untuk menghasilkan listrik. 9. Pembangkit listrik tenaga uap menghasilkan listrik dengan memanfaatkan energi panas dari bahan bakar seperti batu bara, minyak, atau gas alam. Energi panas ini digunakan untuk memanaskan air dan menghasilkan uap, yang kemudian digunakan untuk memutar turbin dan menghasilkan listrik. 10. Besar energi listrik dari PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Angin) dipengaruhi oleh kecepatan angin, luas area panel angin, dan efisiensi turbin angin. Semakin tinggi kecepatan angin dan luas area panel angin, semakin besar energi listrik yang dapat dihasilkan. Selain itu, efisiensi turbin angin juga mempengaruhi jumlah energi listrik yang dapat dihasilkan.