Koefisien Elastisitas Silang Permintaan Teh, Kopi, dan Lemon

Dalam artikel ini, kita akan menghitung koefisien elastisitas silang dari permintaan teh (X) dan kopi (Y), serta antara teh (X) dan lemon (Z) berdasarkan data dalam tabel. Selain itu, kita juga akan menjelaskan apakah komoditi tersebut adalah barang substitusi atau komplemen. Data dalam tabel menunjukkan harga dan jumlah permintaan untuk kedua komoditi sebelum dan sesudah perubahan harga. Untuk menghitung koefisien elastisitas silang, kita akan menggunakan rumus berikut: Elastisitas Silang = ((Perubahan Persentase Jumlah Permintaan Komoditi Y) / (Perubahan Persentase Harga Komoditi X)) Pertama, mari kita hitung koefisien elastisitas silang antara teh (X) dan kopi (Y). Dari data dalam tabel, kita dapat melihat bahwa harga teh (X) sebelumnya adalah 40 Rp/cangkir dan jumlah permintaannya adalah 50 unit/bln. Setelah perubahan harga, harga teh (X) menjadi 60 Rp/cangkir dan jumlah permintaannya menjadi 30 unit/bln. Perubahan persentase jumlah permintaan teh (X) = ((Jumlah Permintaan Sesudah - Jumlah Permintaan Sebelum) / Jumlah Permintaan Sebelum) * 100 = ((30 - 50) / 50) * 100 = -40% Perubahan persentase harga kopi (Y) = ((Harga Sesudah - Harga Sebelum) / Harga Sebelum) * 100 = ((60 - 40) / 40) * 100 = 50% Elastisitas Silang Teh (X) dan Kopi (Y) = (-40% / 50%) = -0.8 Dari hasil perhitungan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa koefisien elastisitas silang antara teh (X) dan kopi (Y) adalah -0.8. Jika koefisien elastisitas silang bernilai negatif, maka komoditi tersebut adalah barang substitusi. Dalam hal ini, penurunan harga teh (X) sebesar 40% menyebabkan peningkatan permintaan kopi (Y) sebesar 50%. Selanjutnya, mari kita hitung koefisien elastisitas silang antara teh (X) dan lemon (Z). Dari data dalam tabel, harga teh (X) sebelumnya adalah 20 Rp/cangkir dan jumlah permintaannya adalah 40 unit/bln. Setelah perubahan harga, harga teh (X) menjadi 35 Rp/cangkir dan jumlah permintaannya menjadi 20 unit/bln. Perubahan persentase jumlah permintaan teh (X) = ((Jumlah Permintaan Sesudah - Jumlah Permintaan Sebelum) / Jumlah Permintaan Sebelum) * 100 = ((20 - 40) / 40) * 100 = -50% Perubahan persentase harga lemon (Z) = ((Harga Sesudah - Harga Sebelum) / Harga Sebelum) * 100 = ((35 - 20) / 20) * 100 = 75% Elastisitas Silang Teh (X) dan Lemon (Z) = (-50% / 75%) = -0.67 Dari hasil perhitungan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa koefisien elastisitas silang antara teh (X) dan lemon (Z) adalah -0.67. Jika koefisien elastisitas silang bernilai negatif, maka komoditi tersebut adalah barang substitusi. Dalam hal ini, penurunan harga teh (X) sebesar 50% menyebabkan peningkatan permintaan lemon (Z) sebesar 75%. Dengan demikian, berdasarkan perhitungan koefisien elastisitas silang, kita dapat menyimpulkan bahwa teh (X) adalah barang substitusi baik untuk kopi (Y) maupun lemon (Z).