Pentingnya Perlindungan Lingkungan untuk Mencegah Bencana Alam

Bencana Alam Akibat Kerusakan Lingkungan Bencana alam sering terjadi di Indonesia, baik yang berskala besar maupun kecil. Bencana ini sering kali menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit. Salah satu penyebab utama bencana alam adalah kerusakan lingkungan. Lingkungan dan bencana merupakan dua aspek yang saling berhubungan dan merupakan masalah serius bagi negara kita, Indonesia, maupun negara-negara lainnya. Kerusakan lingkungan dapat meningkatkan risiko bencana alam di berbagai negara, termasuk Indonesia. Tingkat kerusakan lingkungan juga menjadi penentu tinggi rendahnya risiko bencana di suatu wilayah, terutama di negara kepulauan seperti Indonesia. Hubungan antara tingkat kerusakan lingkungan dan risiko bencana ini terungkap dalam Laporan Risiko Dunia 2012 yang diluncurkan oleh German Alliance for Development Works (Alliance), United Nations University Institute for Environment and Human Security (UNU.EHS), dan The Nature Conservancy (TNC) di Brussels, Belgia, pada awal Oktober ini. Sepuluh negara dengan risiko bencana akibat kerusakan lingkungan tertinggi antara lain adalah Vanuatu (63,66%), Tonga (55,27%), Filipina (52,46%), Jepang (45,91%), Costa Rica (42,61%), Brunei Darussalam (41,10%), Mauritius (37,35%), Guatemala (36,30%), El Salvador (32,60%), dan Bangladesh (31,70%). Sebaliknya, negara dengan risiko bencana terendah adalah Malta dan Qatar. Indonesia sendiri berada di peringkat ke-33 dengan nilai 10,74%. Meskipun begitu, Indonesia masih termasuk negara berisiko tinggi terhadap berbagai bencana alam seperti banjir, gempa bumi, erosi, kenaikan air laut, abrasi pantai, dan badai. Berdasarkan laporan yang sama, perlindungan lingkungan memiliki kemampuan untuk mengurangi risiko bencana alam tersebut. Salah satunya adalah dengan menjaga terumbu karang dan pohon mangrove. Terumbu karang dapat menyelamatkan penduduk di pesisir pantai. Rusaknya terumbu karang dapat meningkatkan risiko bencana alam terhadap para penduduk tersebut. Kerusakan hutan juga dapat menyebabkan bencana alam seperti tanah longsor, banjir, kekeringan, dan lain sebagainya. Penebangan pohon dengan skala besar menyebabkan berkurangnya penahanan tanah, terutama pada lereng curam, sehingga dapat menyebabkan tanah longsor yang berpotensi merusak bangunan dan memakan korban. Selain tanah longsor, kerusakan lingkungan juga dapat menyebabkan banjir. Banjir adalah peristiwa terendamnya daratan oleh air yang berlebihan. Beberapa penyebab banjir yang sering terjadi adalah pembangunan yang tidak terkendali, perubahan tata guna lahan, dan kurangnya sistem drainase yang baik. Semua ini dapat diatasi dengan menjaga kelestarian lingkungan dan mengurangi kerusakan yang terjadi. Dalam rangka mencegah bencana alam yang disebabkan oleh kerusakan lingkungan, perlu adanya kesadaran dan tindakan nyata dari semua pihak. Pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta harus bekerja sama untuk melindungi lingkungan dan mengurangi risiko bencana alam. Selain itu, edukasi dan peningkatan kesadaran akan pentingnya perlindungan lingkungan juga perlu dilakukan agar masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan. Dengan menjaga lingkungan, kita tidak hanya melindungi diri sendiri dan generasi masa depan, tetapi juga mengurangi risiko bencana alam yang dapat mengancam kehidupan dan keberlangsungan negara kita. Perlindungan lingkungan adalah investasi jangka panjang yang akan memberikan manfaat bagi kita semua. Mari kita bersama-sama menjaga lingkungan untuk mencegah bencana alam yang dapat dihindari.