Timun Mas yang Terbelah **

Di sebuah desa yang damai, hiduplah seorang petani tua yang miskin bernama Pak Karto. Ia hidup sebatang kara bersama istrinya yang sudah tua renta. Setiap hari, Pak Karto bekerja keras di sawah, namun hasil panennya selalu sedikit. Suatu hari, Pak Karto menemukan sebuah biji timun yang aneh di kebunnya. Biji itu berwarna keemasan dan memancarkan cahaya yang lembut. Pak Karto pun menanam biji itu dengan penuh harap. Tak lama kemudian, tumbuhlah sebuah tanaman timun yang luar biasa. Batangnya kokoh, daunnya hijau mengkilap, dan buahnya bulat sempurna berwarna kuning keemasan. Pak Karto dan istrinya sangat gembira. Mereka berharap timun itu akan membawa keberuntungan bagi mereka. Namun, suatu malam, datanglah seekor tikus yang lapar. Tikus itu menggerogoti batang timun hingga terbelah menjadi dua. Pak Karto dan istrinya sangat sedih melihat timun kesayangan mereka rusak. "Kenapa harus begini, ya?" tanya istri Pak Karto dengan suara lirih. "Jangan bersedih, istriku. Kita masih bisa mengambil pelajaran dari kejadian ini," jawab Pak Karto. "Meskipun timun kita terbelah, kita masih bisa mengambil buahnya dan menjualnya. Kita juga bisa belajar untuk lebih berhati-hati dan menjaga tanaman kita." Pak Karto dan istrinya pun mengambil buah timun yang terbelah itu dan menjualnya di pasar. Ternyata, timun itu sangat manis dan lezat. Para pembeli pun berbondong-bondong membelinya. Pak Karto dan istrinya pun bersyukur. Mereka menyadari bahwa meskipun mengalami kesulitan, mereka tetap bisa mendapatkan kebaikan dari Tuhan. Mereka juga belajar untuk tidak mudah putus asa dan selalu berusaha untuk melihat sisi positif dari setiap kejadian. Pesan Moral:** Kisah ini mengajarkan kita bahwa meskipun kita mengalami kesulitan, kita tetap harus bersyukur dan berusaha untuk melihat sisi positif dari setiap kejadian. Kita juga harus belajar untuk tidak mudah putus asa dan selalu berusaha untuk bangkit dari keterpurukan.