Bagaimana Golongan Darah Ditentukan? Sebuah Tinjauan Genetika dan Biologi Molekuler

Golongan darah, sebuah karakteristik unik yang dimiliki setiap individu, telah lama menjadi objek penelitian dan keingintahuan. Sistem golongan darah yang paling umum, sistem ABO, diklasifikasikan berdasarkan keberadaan atau tidak adanya antigen A dan B pada permukaan sel darah merah. Namun, bagaimana sebenarnya golongan darah ditentukan? Jawabannya terletak pada kompleksitas genetika dan biologi molekuler yang mendasari pembentukan antigen-antigen ini.

Mengenal Gen Golongan Darah

Gen golongan darah, yang terletak pada kromosom 9, bertanggung jawab atas produksi antigen A dan B. Gen ini memiliki tiga alel utama: alel A, alel B, dan alel O. Alel A menghasilkan antigen A, alel B menghasilkan antigen B, dan alel O tidak menghasilkan antigen. Kombinasi dari alel-alel ini menentukan golongan darah seseorang.

Mekanisme Pewarisan Golongan Darah

Golongan darah diwariskan secara autosomal, artinya gen yang menentukannya terletak pada kromosom non-seks. Setiap orang mewarisi satu alel dari ibu dan satu alel dari ayah. Kombinasi alel yang diwariskan menentukan golongan darah anak.

Pola Pewarisan Golongan Darah

* Golongan darah A: Dapat diwariskan dari kombinasi alel AA atau AO.

* Golongan darah B: Dapat diwariskan dari kombinasi alel BB atau BO.

* Golongan darah AB: Diwariskan dari kombinasi alel AB.

* Golongan darah O: Diwariskan dari kombinasi alel OO.

Peran Enzim Glikosiltransferase

Proses pembentukan antigen A dan B melibatkan enzim glikosiltransferase. Enzim ini bertanggung jawab untuk menambahkan gula tertentu pada molekul dasar pada permukaan sel darah merah. Alel A menghasilkan enzim yang menambahkan gula N-asetilgalaktosamin, membentuk antigen A. Alel B menghasilkan enzim yang menambahkan gula galaktosa, membentuk antigen B. Alel O tidak menghasilkan enzim yang aktif, sehingga tidak ada antigen yang terbentuk.

Implikasi Klinis Golongan Darah

Pengetahuan tentang golongan darah sangat penting dalam bidang kesehatan, terutama dalam transfusi darah. Pasien yang menerima darah dengan golongan darah yang tidak kompatibel dapat mengalami reaksi imunologis yang berbahaya. Selain itu, golongan darah juga berperan dalam transplantasi organ dan kehamilan.

Kesimpulan

Golongan darah, sebuah karakteristik yang tampak sederhana, ternyata memiliki dasar genetika dan biologi molekuler yang kompleks. Pemahaman tentang mekanisme pewarisan dan pembentukan antigen golongan darah sangat penting dalam berbagai bidang, termasuk kesehatan dan kedokteran. Pengetahuan ini memungkinkan kita untuk memahami dan mengelola berbagai kondisi terkait golongan darah, serta memastikan keselamatan pasien dalam prosedur medis seperti transfusi darah dan transplantasi organ.