Genetika Epistasis pada Warna Kulit Gandum

Genetika adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari pewarisan sifat-sifat dari generasi ke generasi. Salah satu konsep penting dalam genetika adalah epistasis, di mana satu gen mempengaruhi ekspresi gen lainnya. Dalam kasus ini, kita akan membahas genetika epistasis pada warna kulit gandum. Pada kulit gandum, terdapat dua gen yang mempengaruhi warna kulit, yaitu gen H dan gen K. Gen H melambangkan warna hitam, sedangkan gen K melambangkan warna kuning. Gen H diketahui memiliki efek epistasis terhadap gen K. Misalkan kita memiliki persilangan antara gandum berkulit hitam (HHkk) dengan gandum berkulit kuning (hhKK). Jika kita melihat hasil persilangan ini, kita akan menemukan bahwa 100% gandum yang dihasilkan memiliki kulit hitam. Mengapa hal ini terjadi? Hal ini terjadi karena gen H memiliki efek epistasis terhadap gen K. Gen H dominan terhadap gen K, sehingga jika ada satu atau dua alel gen H yang hadir, warna kulit akan tetap hitam. Dalam persilangan ini, kedua induk memiliki alel gen H yang dominan, yaitu HH. Oleh karena itu, semua keturunan yang dihasilkan akan memiliki alel gen H yang dominan dan warna kulit yang hitam. Namun, jika kita melakukan backcross dengan induk gandum berkulit kuning (hhKK), bagaimana hasilnya? Apakah kita akan mendapatkan gandum berkulit kuning? Jawabannya adalah tidak. Karena gen H epistasis terhadap gen K, alel gen H yang dominan akan mengesampingkan alel gen K. Dalam backcross ini, F1 yang dihasilkan memiliki alel gen H yang dominan (Hh) dan alel gen K yang resesif (kk). Oleh karena itu, keturunan yang dihasilkan akan memiliki warna kulit hitam, seperti pada persilangan awal. Dengan demikian, gandum berkulit kuning hasil backcross tersebut akan memiliki persentase 0%. Semua keturunan yang dihasilkan akan memiliki warna kulit hitam, karena alel gen H yang dominan mengesampingkan alel gen K yang resesif. Dalam kesimpulan, genetika epistasis pada warna kulit gandum menunjukkan bahwa gen H memiliki efek epistasis terhadap gen K. Alel gen H yang dominan akan mengesampingkan alel gen K yang resesif, sehingga semua keturunan yang dihasilkan akan memiliki warna kulit hitam.